SEDIHNYA!!! Sebelum Wafat, Ermal Subhan Sempat Video Call Anak, Berniat Pulang ke Sampit

Wafatnya Ermal Subhan mengejutkan kerabat dan pejabat terdekat
DIMAKAMKAN: Jajaran pejabat Dinas ESDM Kalteng mengantarkan jenazah Ermal Subhan dari Palangka Raya sampai ketempat peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Muslimin Wengga Agung, Kamis (2/12). (HENY/RADAR SAMPIT)

Alang Arianto, Asisten II Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kotim juga memiliki kenangan bersama almarhum. Keduanya sempat melanjutkan pendidikan di satu asrama yang sama, tepatnya di daerah Kali Urang, Jogjakarta.

”Sekitar tahun 2005-2006, saya dulu melanjutkan pendidikan S-1 jurusan Ekonomi dan Bisnis di Universitas Gadjah Mada dan beliau melanjutkan pendidikan S-2 jurusan Teknik Lingkungan di Universitas Veteran,” kata Alang.

Bacaan Lainnya

Semasa bersekolah, keduanya selalu menjalani hari bersama. Bahkan, makan pun biasa sepiring berdua. ”Kamar asrama saya itu berhadapan. Selama setahun lebih saya bersama. Tidak ada batasan. Makan sepiring berdua. Setiap malam makan bersama. Bahkan, kalau saya tidak paham dengan materi perkuliahan, beliau ini mentor yang mengajari saya,” kenang Alang.

Selama Ermal ditugaskan ke Pemprov Kalteng, dia mengaku jarang berinteraksi secara langsung. ”Kami menjalani kesibukan masing-masing. Jarang bertemu. Ternyata, malam tadi saya terkejut. Posisi saya sekarang masih di Jogjakarta, sedang dinas luar bersama Wabup dan Pak Sekda dan dengar kabar dari kawan Pak Ermal meninggal, saya langsung termenung, seperti tidak menyangka,” katanya.

Baca Juga :  Kisah di Balik Meninggalnya Balita di Desa Bawan, Kecamatan Mentaya Hulu

M Wijaya Putra, Kabid Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Kotim pun memiliki kenangan bersama Ermal ketika keduanya bertugas satu atap di Bappeda Kotim.

”Kalau mengingat beliau ini, rasanya tidak ada yang buruk. Orangnya supel, seru, senang bercanda, menghadapi masalah dengan tenang, tetapi pekerjaan dikerjakan sampai tuntas dan penuh tanggung jawab,” kata Wijaya yang saat itu hadir dalam proses pemakaman.

Memori bersama Ermal terus diresapinya dengan wajah sayu sambil menatap tanah kuburan yang terlihat masih basah. ”Temannya beliau ini banyak dan rata-rata kesannnya bagus semua. Orangnya supel, sederhana, tegas, dan mengayomi. Saya juga banyak belajar dari beliau semasa dulu tugas di Bappeda,” katanya.

Menurutnya, sosok Ermal berbeda dari pejabat lainnya. ”Beliau ini cerdas. Pemikirannya beda dan hasil pemikirannya sering dipakai. Jarang ada pejabat seperti ini,” ujarnya.



Pos terkait