Kenangan bersama Ermal juga dialami Cok Orda Putra Legawa, Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kotim. ”Saya sudah akrab sejak dulu tugas di Bappeda. Beliau sering main ke rumah saya. Kadang beliau yang main ke kantor. Malam tadi sekitar jam 7 sempat menelepon. Memang suaranya agak ‘beda’. Dia bilang mau bertamu ke rumah teman. Subuhnya malah dengar kabar duka beliau meninggal,” kata pria yang akrab disapa Choki ini.
Menurut Niki Sihan, salah seorang putra almarhum, meninggalnya sang ayah begitu mendadak tanpa mengalami sakit sebelumnya. Ermal memiliki riwayat penyakit diabetes dan kolesterol.
”Abah enggak sakit. Malam itu baru pulang dari rumah temannya sekitar jam sebelas. Mau bangun menuju kamar mandi, belum sampai kamar mandi, berdiri langsung oleng dan tiba-tiba terjatuh,” kata Sihan.
Sihan langsung membopong ayahnya dibantu ibunya ke kasur, di lantai kediamannya, Jalan Banteng. ”Abah terlihat menahan sakit dan mendengkur dua tiga kali. Saya langsung hubungi Bang Charles (mantan ajudan) dan membawanya ke Rumah Sakit Betang Pambelum Jalan Tjilik Riwut Km 6,5,” ungkap Sihan.
Kasi Produksi dan Penjualan Dinas ESDM Kalteng Charles Panjaitan mengatakan, sekitar pukul 22.00 WIB, almarhum masih berkomunikasi melalui video call dengan anak-anaknya.
”Malamnya itu, sehabis dari rumah temannya, beliau sempat teleponan melalui video. Rencananya mau pulang ke Sampit, tapi besok pagi rencana sertijab dulu. Sempat tidur, setelah itu terbangun mau ke kamar mandi. Belum sampai beberapa langkah, tubuhnya tidak stabil dan terjatuh mengenai etalase dan masih merintih kesakitan,” ujar mantan ajudan Ermal Subhan.
Almarhum kemudian diangkat ke kasur yang letaknya di lantai. Namun, kondisi tubuhnya sudah membiru. ”Saat saya datang, keadaan tubuhnya sudah biru. Pas diangkat mau menuju rumah sakit, ada dua atau tiga kali bersuara seperti mendengkur. Langsung cepat dibawa ke IGD,” katanya.
Hasil pemeriksaan diagnosis dokter, diduga kuat disebabkan serangan jantung. ”Setelah dilakukan pengecekan denyut nadi, di tangan dan leher dan EKG. Beliau sudah ‘tidak ada’ (tidak bernyawa). Dinyatakan meninggal 00.45 WIB. Tetapi, perkiraan beliau sudah meninggal 15-20 menit sebelumnya,” ujarnya.