Sejumlah SPBU di Kobar kembali Dikuasai Pelangsir BBM, Gunakan Motor dengan Tangki Modifikasi

pelangsir bbm
Keluhan warga di media sosial terkait pelangsir BBM di SPBU

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meminta kepada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengeluhkan makin merajalelanya pelangsir bahan bakar minyak terutama jenis Pertalite. Mereka menggunakan kendaraan roda dua bertangki bongsor.

Mereka mengeluh lantaran saat ini, antrean di beberapa SPBU yang tersebar dalam di Kabupaten Kotawaringin Barat didominasi oleh kendaraan-kendaraan pelangsir, terutama kendaraan roda dua.

Bacaan Lainnya

Bahkan warga juga memosting kondisi SPBU di media sosial. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan sehingga SPBU bisa kembali berfungsi seperti semula, tidak lagi dikuasai oleh pelangsir.

Informasi yang dihimpun, tangki-tangki besar dengan jenis kendaraan Suzuki Thunder dan kendaraan jenis lainnya kapasitasnya hingga 20 liter, dan dalam satu hari mereka bisa bolak-balik ke satu SPBU.

Salah satu contohnya di SPBU kawasan Bundaran Tudung Saji, mereka leluasa bolak balik, bukan satu atau dua kendaraan, tapi setiap hari hingga belasan kendaraan pelangsir yang memenuhi antrean untuk mendapatkan BBM jenis pertalite.

Baca Juga :  Pemkab Kobar Kembangkan Apilkasi Pemantau Penerimaan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor

Keluhan masyarakat terkait hal itu memenuhi postingan di akun layanan publik di media massa. Netizen berharap SPBU dapat memberikan hak yang sama untuk masyarakat yang membeli hanya 2-3 liter BBM bersubsidi tersebut.

Anehnya, kendaraan masyarakat yang mengisi rata-rata plat kendaraannya dicatat dengan alat tertentu (barcode), sementara kendaraan pelangsir bebas melakukan pengisian.

“Kita hanya minta atur saja waktunya, pelangsir beroperasi di jam-jam tertentu, sehingga masyarakat juga bisa memperoleh haknya untuk mendapatkan BBM,” keluh warga Kelurahan Baru, Ridho.

Dirinya pun mengestimasi, bila 10 kendaraan saja dengan kapasitas 20 liter per satu kendaraan maka tidak kurang dari 200 liter BBM hanya untuk mereka. Menurutnya itu dihitung satu kali, dan bila satu kendaraan bisa mengisi berkali-kali bisa dihitung.

Baca Juga: Penipu Catut Nama Ida Dayak, Warga Kotim Banyak Jadi Korban

“Mereka memindahkan BBM dari tangki motor ke galon di kios BBM tidak jauh dari SPBU jadi bisa bolak balik, pantas saja cepat sekali habisnya,” ungkap Ridho.



Pos terkait