Warga lainnya Pandu menegaskan, dengan jumlah SPBU yang terbatas di Kota Pangkalan Bun, keberadaan antrean panjang di SPBU dirasa meresahkan. Untuk itu mereka minta agar pemerintah daerah, Hiswana migas, Pertamina dan pihak pengelola SPBU dapat duduk satu meja untuk membicarakan hal tersebut.
“Kasihan masyarakat yang hanya mengisi 2-3 liter harus mengantri panjang, kalau antrean kendaraan biasa tentu tidak menjadi soal. Ini antrean panjang karena sebagian besar adalah pelangsir,” pungkasnya. (tyo/sla)