Sejumlah Warga Kotim Masuk Kategori Drop Out, Khawatirkan Efek Vaksin Lanjutan

Warga asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ditemukan ada yang masuk kategori sasaran
VAKSINASI GOTONG ROYONG : Salah seorang warga yang divaksin di Taman Kota Sampit, Sabtu (26/3). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Warga asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ditemukan ada yang masuk kategori sasaran drop out (DO) vaksin Covid-19. Hal itu disebabkan karena belum melakukan vaksinasi dosis kedua dengan rentang waktu melebihi enam bulan.

”Sudah vaksin dosis pertama, sekitar September 2021 lalu. Sampai sekarang belum vaksin dosis 2. Mau lanjut vaksin, ragu-ragu karena setelah vaksin menimbulkan efek gatal-gatal sampai sekarang. Makanya, belum berani vaksin lanjutan,” kata Leny, warga Baamang.

Bacaan Lainnya

Leny ingin melanjutkan vaksinasi dosis 2, namun setelah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di puskesmas setempat, dia disarankan melakukan vaksinasi ulang. Pasalnya, vaksinasi sebelumnya telah melampaui batas enam bulan.

”Mau lanjut vaksin dosis kedua, ternyata saya harus vaksin ulang, karena lewat dari enam bulan dari vaksin dosis pertama,” katanya.

Keraguan mengikuti vaksinasi juga dialami Faisal, warga lainnya. Dia belum melakukan vaksin dosis ketiga. ”Vaksin dosis 1 dan 2 sudah. Dosis 3 yang belum. Mau vaksin masih ragu, karena lihat teman efeknya ada yang sampai sakit,” katanya.

Baca Juga :  Alumni Covid-19, Wabup Kotim Tetap Divaksin

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.02.06/11/921/2022 per 13 Februari 2022 lalu. Dalam SE tersebut, Kemenkes mencatat ada 2,4 juta warga yang di drop out dan diwajibkan vaksinasi ulang, karena telah melebihi enam bulan dari rentang waktu vaksin dosis pertama.

Kepala Puskesmas Baamang II Sampit Desliana Eka Maulitita mengatakan, masyarakat yang mengalami drop out melebihi enam bulan, wajib mengulang dosis 1 dan dapat menggunakan merek vaksin berbeda dari semula.

”Sesuai edaran Kemenkes, sasaran yang mengalami drop out kurang dari enam bulan dari rentang waktu dosis pertama, tetap dapat diberikan vaksin dosis kedua bisa dengan merek yang berbeda sesuai ketersediaan vaksin di Kotim,” ujarnya.

”Ada banyak warga yang bertanya, untuk apa pengulangan vaksin? Pengulangan vaksin bertujuan untuk memaksimalkan pembentukan antibodi dalam tubuh, karena ketika sudah melebihi enam bulan dari jarak suntikan pertama, antibodinya sudah tidak maksimal,” tambahnya.



Pos terkait