Desliana menuturkan, mengingat saat ini distribusi vaksin merk Sinovac jumlahnya terbatas, maka peruntukkan vaksin Sinovac hanya bagi anak usia 6-11 tahun. Warga yang mengalami drop out vaksin dapat menggunakan vaksin merek berbeda dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa kedaluwarsa terdekat.
”Untuk sekarang, vaksin Sinovac hanya diberikan pada anak-anak usia 6-11 tahun. Untuk dewasa dari usia 18 tahun ke atas, diberikan vaksin merek lain, seperti Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi mengatakan, pihaknya belum menemukan masyarakat yang mengalami drop out.
”Dari data yang ada, kami belum menemukan masyarakat yang rentang waktu vaksinasinya melebihi dari enam bulan. Namun, kami tetap mengimbau agar masyarakat lebih memperhatikan jadwal waktu vaksin dosis primer dan dosis booster minimal enam bulan setelah dosis primer dilakukan,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinkes Kotim, Umar mengatakan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Kotim berjumlah 328.727 orang yang terbagi dalam tujuh kategori yakni kategori nakes sebanyak 2.845 orang, lansia sebanyak 20.786 orang, pelayan publik 34.253 orang, masyarakat sebanyak 223.892 orang, remaja 46.951 orang, anak-anak sebanyak 44.295 orang, dan vaksinasi gotong royong.
”Capaian vaksinasi Covid-19 dosis satu sudah mendekati 100 persen diangka 317.481 atau 96,80 persen, dosis dua sebanyak 241.652 atau 73,51 persen dan dosis tiga sebanyak 42.344 atau 12,88 persen,” pungkasnya. (hgn/ign)