Semakin Produktif saat Pandemi Berkat Electrifying Agriculture

PETANI HIDROPONIK SAMPIT
HIDROPONIK: Para Petani Hidroponik di Kota Sampit, Kalimantan Tengah. (HERU PRAYITNO/RADAR SAMPIT)

Sementara itu Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Sampit Rijalul Fikri mengatakan, banyak pelanggan rumahan yang memanfaatkan listrik untuk menopang usaha hidroponik skala kecil. Ada pula pelanggan skala menengah seperti kebun buah naga di Trans Camba Desa Kandan Kecamatan Kotabesi, dan peternakan ayam di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan MB Ketapang yang menerapkan electrifying agriculture . Sedangkan untuk skala industri besar, terdapat 17 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur yang memanfaatkan program electrifying agriculture , termasuk PT Sinar Jaya Inti Mulia.

”Potensi pelanggan electrifying agriculture  masih besar. Dari 45 perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Timur, baru 17 perusahaan yang sudah menjadi pelanggan. Sektor usaha–usaha tersebut dapat dimigrasikan dari penggunaan bahan bakar cangkang sawit ke penggunaan listrik,” ujar Rijalul.

Bacaan Lainnya

Dia menjelaskan, program electrifying agriculture menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian. Ini merupakan program pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan melalui pemanfaatan energi listrik. Para petani dapat beralih ke alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik sehingga bisa lebih maju, ekonomis, dan lebih ramah lingkungan. ”Program ini pun turut mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Rijalul. (yit)

Baca Juga :  Semester I Tahun 2024, Ekonomi Kalimantan Tengah Tumbuh 4,40 Persen

 

 

 

 

 

 



Pos terkait