Sebelum ditemukan meninggal, lanjutnya, almarhum mendatangi sebuah acara di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Telawang. Saat pulang dari acara itulah korban berhenti di lokasi dan ditemukan tak bernyawa. Hingga pukul 16.00 WIB, jenazahnya belum dievakuasi.
”Setelah tiba di TKP, barulah jenazah kami bawa ke RSUD dr Murjani Sampit,” ujarnya.
Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan RSUD dr Murjani Sampit. ”Kalau dari pengakuan keluarganya, selama ini korban memang sudah lama mengidap penyakit jantung. Namun, ini masih belum bisa kami pastikan sebelum hasil dari rumah sakit sudah keluar,” ujar Rahmat.
Kabar kepulangannya ke haribaan Yang Kuasa langsung menyebar dengan cepat dan membuat kaget semua yang mengenalnya. Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat mengaku mengetahui informasi meninggalnya Siagano dari informasi di grup WhatsApp (WA).
”Saya tahu informasinya jam lima sore, dikabari di grup camat,” kata Eddy.
Eddy mengaku kaget dengan kepergian almarhum yang mendadak. Apalagi belum lama ini dia baru saja bertemu dengan almarhum pada satu kegiatan yang digelar di Palangka Raya, Kamis (26/1) lalu.
“Saya kaget, karena terakhir ketemu beliau hari Kamis kemarin, saat menghadiri acara di Hotel Bahalap Palangka Raya,” ucapnya.
Menurut Eddy, pada pertemuan terakhirnya bersama almarhum, kondisinya masih sehat. Tidak menunjukkan gejala seperti orang sedang sakit. Namun, diakuinya, almarhum sempat sakit beberapa waktu lalu. Bahkan, Eddy dan rekan sesama camat lainnya sempat ingin menjenguk.
”Kurang tahu juga pastinya sakit apa. Pernah waktu itu dengan Camat Cempaga Hulu dan Camat Kotabesi kami jenguk ke rumah beliau, tapi tidak dibuka. Mungkin karena kondisinya lagi sakit. Tapi, setelah itu sehat,” ungkapnya.
Di matanya, Siagano yang dilantik sebagai Camat Telawang oleh Bupati Kotim Halikinnor pada 16 September 2021 lalu itu merupakan sosok senior yang baik. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan agar dapat melewati masa kehilangan dengan tabah.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotim Multazam mengaku sempat mendengar almarhum bercerita bahwa dirinya sedang menderita penyakit, namun tidak disebutkan jenis penyakitnya.