Sepakat Tolak Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Mendukung Kamtibmas dan Kedamaian di Palangka Raya

society
BERSINERGI: Para tokoh dan perwakilan serta dari Pemkot Palangka Raya dalam kegiatan doa lintas agama   menjelang pilkada 2024, dan menyatakan menolak sikap intoleransi, radikalisme dan terorisme untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban serta kedamaian di Kota Palangka Raya, Rabu (26/6/2024). (Dodi/Radar Palangka)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya melalui Kesbangpol bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) setempat menggelar doa lintas agama menjelang pilkada 2024.

Kegiatan ini intinya menolak sikap intoleransi, radikalisme dan terorisme untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban serta kedamaian di Kota Palangka Raya, yang digelar aula Peteng Karuhei, Kantor Walikota, Rabu (26/6/2024).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari Dewan Adat Dayak (DAD) setempat, organisasi keagamaan, forum – forum kemasyarakatan, himpunan organisasi kemahasiswaan hingga organisasi kemasyarakatan di Palangka Raya.

Pembacaan doa dari lima agama yakni, dari agama Islam dibacakan Ustadz Abdul Sani, Kristen Protestan oleh Pendeta Jasalmen Purba, dari Hindu oleh I Made Sadyana, dari Budha oleh Supriduta, dan dari Katolik oleh Josef Dudi.

Selain doa lintas agama juga digelar diskusi dalam rangka memberikan pendapat dan saran, agar pelaksanaan pilkakda dapat berjalan dengan damai dan sukses.

Baca Juga :  Banjir Susulan Masih Mengancam Warga Palangka Raya

Sedangkan pemateri, yakni Andrie Elia Embang, selaku ketua harian DAD Kalteng  dengan materi Forum Pembauran Kebangsaan. Kemudian Sahdin Hasan selaku asisten 1 Setda Kota Palangka Raya, dengan materi Persoalan Pemilu beserta sumber kerawanan.

Kemudian  Marko Mahen dengan materi Melindungi jemaat dan diri sendiri, Tirta L KDR dengan materi hidup berdampingan dengan Falsafah Huma Betang dari sudut pandang agama Hindu Kaharingan, dan Mambang Tubil dengan materi bersama kawal pemilukada damai.

PJ Walikota Palangka Raya Hera Nugrahayu melalui asisten 1 Sahdin Hasan mengatakan, kegiatan ini juga komitmenmenolak semua yang sifatnya radikalisme, intoleransi dan terorisme yang sangat bertentangan dengan konstitusi Negara Republik Indonesia.

“Ini komitmen bersama dan harus dijalankan secara konkret,” ujarnya.

Ditegaskannya, perbedaan pilihan itu boleh saja, tetapi persatuan dan kesatuan tetap dijunjung dalam bingkai NKRI. Seperti semboyan NKRI Harga Mati.

Sahdin melanjutkan, perbedaan jangan diselesaikan dengan cara-cara kekerasan, akan tetapi lakukan dengan musyawarah dan mufakat untuk mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikan segala permasalahan dengan damai.



Pos terkait