Lomba mancing yang dilaksanakan dalam rangka HUT Radar Sampit ke-18 di Kabupaten Lamandau, Minggu (12/5/2024), berlangsung meriah. Antusiasme pemancing mania sangat tinggi, sehingga untuk menampung banyaknya peserta, lomba yang digelar di kolam pemancingan di Desa Kujan itu dilakukan dalam dua sesi.
RIA MEKAR ANGGREANY, Nanga Bulik | radarsampit.com
Keseruan terjadi saat peserta melakukan strike dan berhasil mengangkat ikan. Apalagi jika ikannya sangat besar dan sulit diangkat ke permukaan. Sebab, jarak antara permukaan air dengan tebing cukup tinggi dan mereka dilarang menggunakan alat bantu, seperti serok.
”Lomba mancing ini adalah hal baru yang kami laksanakan dalam memeriahkan HUT Radar Sampit. Biasanya kami melakukan jalan santai dan gowes. Tapi, ternyata seru juga di Lamandau bisa merangkul komunitas mancing, sehingga lomba mancing ini bisa berlangsung meriah,” kata Siti Fauziah, Direktur Radar Sampit yang datang langsung dari Sampit untuk menyaksikan lomba.
Bony, ketua panitia kegiatan mengatakan, bahwa lomba digelar untuk mewujudkan keinginan pemancing mania di Lamandau yang sudah lama tidak melakukan mabar alias mancing bareng. Melalui kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan silaturahmi para pencinta joran lengkung.
Para peserta mengaku senang mengikuti lomba mancing bersama Radar sampit, karena bertabur banyak hadiah. Selain ikan boleh dibawa pulang sebanyak-banyaknya, mereka juga mendapat hadiah doorprize, sehingga nyaris tidak rugi. Kalah menang tetap bawa hadiah.
”Alhamdulillah, sudah dapat ikan masih pulang bawa beras. Lumayan mengisi waktu liburan panjang,” ucap seorang peserta.
Adapun juara utama mendapatkan Rp2,5 juta, juara kedua Rp1,5 juta, dan juara ketiga Rp1 juta. Untuk juara harapan 1, 2, dan 3 masing-masing mendapatkan bonus Rp500 ribu dari manajemen Radar sampit. Selain itu, tiga besar tiap sesi juga mendapatkan hadiah. (***/ign)
