Setahun Ini Hanya Ditemukan Satu Kasus DBD

demam berdarah
ilustrasi

SUKAMARA – Musim penghujan identik dengan kerawanan munculnya nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk pembawa virus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Untungnya hal itu tak terjadi di wilayah Sukamara. Hingga menjelang akhir tahun ini, penyakit yang ditularkan lewat nyamuk itu hanya tercatat satu kasus.

Catatan angka kasus selama 2021 itupun turun drastis jika dibanding tahun 2020 lalu yang mencapai 39 kasus, dan pada 2019 tercatat 91 kasus. Menurunnya kasus DBD itu tidak diketahui penyebab pastinya.

Hanya saja diduga disebabkan sudah berkurangnya populasi nyamuk Aedes Aegypti sebagai perantara virus. Apalagi dari penelitian, virus didapat berasal dari luar Sukamara.

“Selama 2021 ini memang hanya satu kasus ditemukan di Kecamatan Pantai Lunci, setelah itu tidak ada lagi. Padahal tahun-tahun sebelumnya tren DBD selalu muncul mulai awal hingga pertengahan tahun, tetapi untuk tahun ini tidak ada,” jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sukamara, Ahmad Yani.

Kendati hanya ditemukan satu kasus DBD, pihaknya mengingatkan masyarakat agar selalu waspada, dan meningkatkan kebersihan lingkungan dengan melakukan 4M, yakni menguras tempat penampungan air, mengubur wadah yang dapat menampung air hujan, menutup tempat penampungan air dan memantau semua wadah air.

Baca Juga :  Woww!!! Tiap RT Siapkan Tumpeng Masing-masing

Cara tersebut dinilai paling efektif dalam pencegahan agar tidak ada tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti. “Tindakan ini sebagai langkah preventif yang dapat melindungi keluarga dari ancaman penyakit demam berdarah. Selalu waspada meskipun angka kasus sedikit,” tegasnya.(fzr/sla)



Pos terkait