SAMPIT – Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang pendidikan tingkat SMP, SD, hingga TK di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan kembali dievaluasi. Hal tersebut terkait meningkatnya penyebaran Covid-19 dalam beberapa hari belakangan, salah satunya merebak di lingkungan sekolah.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kotim Susiawati mengatakan, PTM pada jenjang pendidikan tersebut masih akan dikaji, meskipun untuk tingkat pendidikan SMA berdasarkan edaran dari Dinas Pendidikan Kalteng telah dibatasi 50 persen.
”Kami akan mengevaluasi kembali kegiatan PTM. Untuk tingkat SMP dan SD jadi nanti kita akan kaji, kita akan kembali ke lapangan untuk melihat pengambilan sampel atau perlu pelacakan kembali ke sekolah, khususnya di kecamatan yang saat ini sudah mencuat kasusnya. Jadi, kami berharap mudah-mudahan ini hanya di tempat tertentu saja, tidak sampai masif secara keseluruhan peningkatannya, sehingga hanya beberapa kecamatan saja,” ujarnya, Senin (14/2).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan Pemkab Kotim akan mengikuti kebijakan Pemprov Kalteng menyangkut pembatasan kegiatan PTM di sekolah apabila terjadi peningkatan Covid-19.
”Kalau memang misalnya angka peningkatan Covid-19 tinggi, baik di tingkat SMP, SD, atau TK. Karena informasinya ada TK yang juga terkonfirmasi. Tapi, kami belum bisa ekspose kecamatan mana saja. Yang pasti kami akan lakukan evaluasi internal,” ujarnya.
Dia menambahkan, sudah ada pelajar SD yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sekolah tersebut telah diliburkan selama lima hari sampai sepekan untuk mencegah penularan agar tidak semakin meluas.
Dia meminta pihak sekolah yang masih melakukan PTM agar memperketat protokol kesehatan di lingkungan sekolah. ”Perketat prokes, karena memang saat ini masih dimungkinkan untuk tatap muka, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan lebih lagi untuk yang merasa kurang sehat, baik itu tenaga pengajarnya, segera lakukan pemeriksaan mandiri,” tegasnya.
Menurutnya, jika sudah memiliki gejala batuk atau pilek, harus segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan masyarakat (PKM) terdekat agar virus tersebut tidak semakin menyebar. “Karena satu saja yang kena, keseluruhan bisa ikut tertular,” terangnya.