“Awal pendirian perguruan tinggi ini diprakarsai oleh Bapak Manan Bundu. Pada Juni 1980, sesuai peraturan perguruan tinggi harus dikelola yayasan maka dibentuklah Yayasan Pendidikan Kotawaringin Timur yang diketuai Pak Dase Durasid dan sekarang diketuai Bu Martha Ujai,” ujarnya.
Dalam acara wisuda angkatan ke-27, 143 mahasiswa yang lulus sarjana disebut beserta predikat yang diraihnya berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Sesuai yang tercantum dalam SK Yudisium Mahasiswa STIE semester genap tahun akademik 2023/2024 yang ditetapkan pada 29 Agustus 2024 lalu, terdapat tiga mahasiswa program studi manajemen sebagai lulusan sarjana manajemen terbaik I bernama Uluh Itah Febriani dengan IPK 3,98, terbaik II Yuliani dengan IPK 3,92 dan terbaik III Seri Wahyuningsih dengan IPK 3,90.
Adapun, mahasiswa program studi kewirausahaan dengan lulusan sarjana bisnis terbaik I bernama Theresia Evelyn Rebecka Jemadut IPK 3,90,terbaik II Akhmad Fajar dengan IPK 3,81dan Rani Andalas dengan IPK 3,77.
“Saat ini jumlah mahasiswa aktif di STIE Sampit berjumlah 650 mahasiswa belum termasuk 143 yang lulus wisuda hari ini,” ujarnya.
Selain itu, adapula tiga dosen yang telah melakukan penelitian mendapatkan dana hibah dari Kemendikbudristek masing-masing sebesar Rp 20 juta yang diterima Ahmad Rudini S.Kom M.M, Andri Riyadi S.Pd., M.M dan Muamar S.M.,M.Si.
Sementara itu, Asisten III Muhamad Saleh mengatakan dalam wisuda ke-27 ini STIE Sampit mengusung tema, “SDM Unggul dalam Tranformasi Digital Industri 4.0 dan Society 5.0 untuk Indonesia Emas Tahun 2045”.
“Tema ini sangat relevan dengan tantangan era digital saat ini. Perubahan teknologi mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dan tentunya ini menjadi kesempatan yang baik untuk para sarjana muda untuk mengambil peluang dalam menghadaoi kompleksitas di masa depan,” ujar Muhamad Saleh.
Sebagai generasi penerus, sarjana muda memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.