Strategi ‘Buzzer Hypnotizing’ Kian Menjamur di Pilkada

catatan sabrianoor
Sabrianoor

Namun, tak jarang juga ditemukan kampanye negatif dengan menyudutkan paslon lainnya. Kampanye negatif tersebut bisa saja bukan hoaks alias fakta.

Dengan cara sedemikian rupa, hal itu akan dikemas para oknum buzzer agar pandangan publik terfokus keburukan pasangan calon, sehingga mengurungkan niatnya memilih paslon tersebut.

Bacaan Lainnya

Bahkan, akun buzzer kerap membawa isu-isu emosional, sehingga para pemilih harus sering-sering mengecek akun buzzer tersebut, agar tahu apakah isu yang disebarluaskan benar atau tidak.

Bisa dikatakan cara kerja buzzer ini menjegal paslon yang paling potensial menang, serta menaikkan nilai tawar paslon tertentu.

Fenomena ini tidak hanya saat kampanye paslon, namun jauh sejak para kandidat berusaha meraih rekomendasi partai.

Identifikasi

Buzzer bot sebenarnya mudah dikenali jika kita mau meluangkan waktu sedikit saja.

Bisa dari kata-kata komentar yang terlihat kaku dan gambar unggahan profil pribadi dengan resolusi buruk. Bahkan, unggahan pribadinya bisa dibilang tidak jelas kaitannya.

Baca Juga :  Dorong Masyarakat Bertransaksi Secara Syariah Pada Kehidupan Sehari-hari

Untuk itu, literasi kita sebagai pemilih sangat diharapkan agar terciptanya pemimpin yang berkualitas dan amanah.

Jadilah kita sebagai pemilih cerdas dan kritis.

Karena apa? Karena pemimpin yang bersih akan lahir dari masyarakat yang tidak mudah dibodohi serta dimanfaatkan. )* Wartawan Radar Sampit di Kuala Kapuas



Pos terkait