Suami-Istri yang Berbarengan Menjadi Guru Besar Universitas Airlangga

Belajar Tak Bersamaan karena Ilmu Beda, tapi Tetap Saling Dukung

Suami istri jadi profesor
KESUKSESAN BERSAMA: Prof Hari Basuki Notobroto dan Prof Dwi Winarni setelah pengukuhan sebagai guru besar Unair di Aula Garuda Mukti, Kampus C, Unair, Surabaya (24/4).RAMADHONI CAHYA/JAWA POS

Penelitian Hari berfokus pada optimalisasi statistik rutin sebagai dasar pengembangan strategi pencegahan masalah kesehatan masyarakat. “Optimalisasi ini bermanfaat agar institusi kesehatan bisa merencanakan program yang lebih pas. Kalau sekarang lebih banyak untuk pengobatan,” tuturnya.

Sedangkan riset Dwi mengenai peran histologi hewan dalam eksplorasi spesies teripang lokal penghasil kolagen. Ide itu bermula dari fakta bahwa hanya 4,5 persen dari 300 lebih jenis teripang lokal yang diperdagangkan dan tidak semuanya teridentifikasi.

Bacaan Lainnya

“Sempat ngobrol dengan beberapa universitas dan BRIN, ayo eksplor teripang. Potensi besar, perairan luas, kayanya selama sekian waktu nggak habis untuk diteliti,” ujar Dwi.

Mereka mengaku memang sangat mengutamakan pendidikan. Sebab, latar belakang keduanya sama-sama berasal dari keluarga guru.

“Belajarnya sendiri-sendiri karena bidang ilmu berbeda. Kalau saya lebih ke gambar, suami lebih suka angka,” tutur dia.

Baca Juga :  Istri Nekat Cari Simpanan akibat Jarang Dibelai Suami

 

Dampak Riset

Ke depan, mereka berharap agar riset itu tidak sekadar berhenti di atas kertas, melainkan juga berdampak secara luas sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Bagi kami, gelar sebagai guru besar ini baru permulaan, bukan akhir,” kata Hari yang diamini Dwi. (*/ttg/jpg)



Pos terkait