Sumber Air Kian Mengering akan Sulitkan Upaya Pemadaman Karhutla

Pertegas Hukuman Pembakar Lahan, Perlu Upaya Bersama Cegah Bencana Asap

kekeringan
MENGERING: Air Sungai Kahayan di Palangka Raya yang mulai mengering, Minggu (20/8). Pasir sungai yang muncul dijadikan objek wisata masyarakat. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Keringnya kemarau tahun ini sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sumber air, termasuk sungai besar, kian mengering. Kondisi tersebut bakal mempersulit upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi.

Pantauan Radar Sampit, Minggu (20/8), ketinggian air Sungai Kahayan terus menurun. Pasir sungai yang mulai terlihat, dijadikan objek wisata bagi masyarakat. Tiang bangunan yang sebelumnya tertutup air, kini terlihat jelas. Sejumlah perahu maupun kapal, terdampar di pinggir sungai.

Bacaan Lainnya

Mengeringnya sumber air diperparah dengan amukan kebakaran hutan dan lahan yang tiada henti. Dalam sehari, Palangka Raya bisa dikepung delapan titik kebakaran. Kondisi itu mulai berdampak pada kualitas udara. Bau asap tercium jelas saat pagi dan sore.

Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, tim gabungan terus berupaya melakukan langkah optimal dalam penanganan karhutla yang silih berganti mengamuk. Kemarin, tim melakukan pemadaman di delapan titik, di antaranya Jalan Hapakat, Jalan Banteng, Bengaris, Hasanka, Manduhara, Banteng 1 induk, dan Bengaris hingga Tjilik Riwut km 7.

Baca Juga :  Terancam Jadi Perkebunan, Legislator Desak Penetapan Hutan Adat

”Kami harap masyarakat bisa berperan ikut cegah karhutla yang semakin marak,” ujarnya.

Emi menegaskan, karhutla merupakan ancaman bagi masyarakat. Terutama di bidang kesehatan. Aktivitas masyarakat bakal terganggu. Selain itu, mengancam kehidupan tumbuhan dan hewan.

Sementara itu, Kapolsek Sebangau Ipda Ali Mahfud mengatakan, upaya pemadaman langsung dilakukan begitu ada laporan titik api. Anggota Polsek bersama Satgas Gabungan, bahu-membahu memadamkan api di kawasan Jalan Karanggan Ujung, Kelurahan Kalampangan, Palangka Raya, Minggu (20/8).

”Pemadaman sedang kami lakukan terhadap peristiwa kebakaran yang terjadi pada sebuah lahan di kawasan Jalan Karanggan ujung, tepatnya di belakang asrama putri Pondok Pesantren Hasanka,” ujarnya.

Dia menuturkan, titik api tergolong sukar dipadamkan, karena lahan tersebut merupakan tanah gambut dalam dan dipenuhi dengan semak belukar, rerumputan kering, pohon akasia, dan pohon galam. Api dengan cepat menjalar.



Pos terkait