Radarsampit.com – Viral di media sosial, MinyaKita 1 liter yang ditimbang dan diukur ulang volumenya oleh netizen dan ternyata hanya 750 ml.
Dalam video yang beredar, seorang pria yang berada dibalik video tersebut menyebutkan bahwa isi Minyakita hanya 750 ml. Hal itu sebagaimana dia buktikan dengan mengukur secara langsung menggunakan teko ukur dengan kapasitas 1000 ml.
“Lihat nih ya 1 liter. Gila nih, penipuan nih, bangke nih,” kata seorang perekam video itu, dikutip Jumat (7/3).
Tak hanya menuangkan isian MinyaKita ke teko ukur, seorang perekam itu pun menyebutkan secara rinci sebotol minyak yang dimilikinya merupakan produksi dari PT Navtya Nabati Indonesia. “Nih botol udah kosong ya, tuh liat cuma 750 ml,” ujarnya.
Merespons hal itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa persoalan Minyakita yang tak sesuai ukuran kemasan tersebut adalah kasus lama. Ia memastikan, sudah menindak produsen Minyakita itu ke pihak berwenang.
Bahkan, Budi Santoso mengakui bahwa produsen PT Navtya Nabati Indonesia juga sudah ditindak dalam kasus lain, yakni penimbunan pasokan hingga membuat stok langka dan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Ya sudah kita tindaklanjuti. Sebenarnya itu si produsen itu juga pernah kita yang dulu kasus penumpukan barang itu,” kata Budi Santoso kepada wartawan belum lama ini.
“Jadi itu mungkin video lama, tapi itu sudah kita laporkan ke polisi,” sambungnya.
Meski begitu, Budi Santoso belum bisa membeberkan lebih lanjut soal hasil penindakannya. Menurutnya, hingga saat ini memang sudah diproses di pihak kepolisian.
“Nanti kita update ya. Masih di proses. Nanti kita update,” jelasnya.
Dari hasil penelusuran diketahui bahwa produk MinyaKita yang ada di video viral tersebut merupakan perbuatan oknum perusahaan di Tangerang. Oknum perusahaan tersebut sebelumnya sudah pernah didatangi oleh Mendag.
“Ya, sudah ditindaklanjuti. Sebenarnya itu si produsen itu juga pernah (datangi) yang dulu penumpukan barang itu. Jadi itu mungkin video lama, tapi sudah kita laporkan juga,” ujar Budi di Sarinah, Jakarta, Rabu (5/3/2025).