Tabrak Sapi, Pengendara Motor di Pangkalan Bun Ini Patah Kaki

tabrak sapi
Kecelakaan yang diakibatkan oleh sapi yang berkeliaran kembali terjadi di jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama, Senin (10/6) pukul 18.45 WIB.

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kasus kecelakaan lalu lintas kembali terjadi, tapi kali ini bukan sesama kendaraan.

Pengendara roda dua terkapar hingga patah tulang kaki patah setelah menabrak seekor sapi yang tiba-tiba menyeberang ke Jalan Ahmad Shaleh, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (10/6/2024) pukul 18.45 WIB.

Bacaan Lainnya

Warga setempat yang kebetulan melintas melihat korban sudah terkapar di tepi jalan dengan kondisi tidak sadarkan diri, sementara kendaraannya mengalami kerusakan di bagian depan.

Melihat itu, mereka berhenti dan memberikan pertolongan, sementara tidak jauh dari lokasi kecelakaan seekor anak sapi berjalan tertatih menjauh dari kerumunan warga yang mulai berdatangan.

Beberapa mobil yang lewat coba diberhentikan oleh warga untuk mengantarkan korban ke rumah sakit, mengingat bagian kakinya mengalami patah tulang dan harus segera mendapat tindakan medis.

Sementara warga lainnya berusaha mencari siapa pemilik sapi yang telah membuat salah seorang pengendara celaka.

Baca Juga :  Kasus Demam Berdarah Dengue di Kobar masih Tinggi

Salah seorang warga, Ranji, mengatakan bahwa korban mengaku menabrak sapi yang secara tiba-tiba menyebrang jalan.

“Awalnya kita menduga jatuh dari motor, setelah kita tolong korban sadar dan mengaku menabrak sapi yang menyeberang tiba-tiba,” terangnya.

Warga lainnya, Amrin, mengaku mengenal korban sebagai warga RT 05, Kelurahan Mendawai Seberang, bernama Sasmito, dan korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

“Warga Mendawai Seberang, dan tadi sudah diantar ke rumah sakit, informasi pemilik sapi juga langsung menyusul ke rumah sakit, dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” imbuhnya.

Untuk diketahui, bahwa saat ini kondisi daratan di Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang dalam kondisi banjir, sehingga pemilik sapi menyelamatkan ternaknya sementara waktu ke tempat yang lebih tinggi.

Sapi-sapinya peliharaan tersebut setiap hari diawasi oleh pemiliknya, induk-induk-induk sapi diikat agar tidak berkeliaran, namun anak-anak sapi dibiarkan bebas karena masih menyusu kepada induknya. Diduga sapi yang tertabrak adalah anak sapi yang tidak terikat. (tyo/yit)



Pos terkait