Tahun 2025 Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Harus Tersertifikasi ISPO

Instiper dan SPOS Indonesia Inisiasi Aplikasi Penyuluhan Digital SAWITKITA

panen sawit
PANEN SAWIT: Petani swadaya saat memanen kelapa sawit mereka. (Istimewa)

Berangkat dari kesamaan visi untuk mendorong percepatan pemenuhan aspek keberlanjutan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya pekebun swadaya, Fakultas Pertanian Instiper dan SPOS Indonesia bekerjasama untuk merintis pembangunan platform digital pendampingan peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun.

Tujuan aplikasi tersebut mampu membantu pekebun swadaya dalam menerapkan tata kelola kebun sesuai praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices).

“Sesuai tujuannya, aplikasi ini kami beri nama SAWITKITA. Kami sudah melakukan pembaruan sebanyak tiga kali pada aplikasi SAWITKITA ini. Kami akan terus melakukan pengembangan sesuai kebutuhan,” jelas Manajer database Platform SAWITKITA, Erick Firmansyah.

Erick menambahkan, aplikasi ini dapat diunduh di Playstore atau Appstore secara gratis. Aplikasi SAWITKITA terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem pakar, sistem manajemen pembelajaran, dan dilengkapi fitur diskusi online.

Dihubungi secara terpisah, Manajer Program SAWITKITA, Hangger Gahara Mawandha mengungkapkan platform SAWITKITA telah dimanfaatkan oleh lebih dari 2000 pengguna yang terdiri dari petani, pengurus kelompok tani, dan penyuluh dari 21 provinsi penghasil kelapa sawit di Indonesia.

Baca Juga :  Wahana Istana Balon Kempis Mendadak

“Hal ini membuktikan bahwa aplikasi SAWITKITA mendapat respon positif dan dapat diterima oleh para pemangku kepentingan di bisnis kelapa sawit, utamanya para petani dan kelompoknya,” terang Hangger.

Sementara itu, penanggungjawab program, Dr. Purwadi menyampaikan bahwa sebagai platform pendampingan digital, SAWITKITA terbukti mampu menyediakan pendampingan yang tidak dibatasi oleh tempat dan waktu.

Fleksibilitas menjadi nilai lebih dari SAWITKITA, karena pekebun sebagai pengguna dapat memperoleh informasi mengenai operasional kebun melalui ketiga komponen utama dalam aplikasi SawitKita dimanapun dan kapanpun.

Menariknya, SAWITKITA juga telah dikembangkan menjadi platform yang juga mampu memberikan penilaian  (assessment) terhadap kemampuan petani.

“Kita sudah buktikan, platform SAWITKITA telah mampu melaksanakan peningkatan kapasitas 22 penyuluh di Kabupaten Paser dan 150 petani dari berbagai daerah di Indonesia dalam waktu singkat dan tanpa biaya. Jika ini dapat direplikasi di daerah lain, apalagi menjadi program nasional tentu saja sangat menguntungkan semua pihak,” kata Purwadi.



Pos terkait