Informasi lain yang dihimpun Radar Sampit, kebakaran dipicu dari percikan api saat Mihran menuangkan bahan bakar minyak ke dalam botol. Apesnya, botol yang sedang dituang BBM itu, justru terlepas dari tanganya. Tak disebutkan dari mana percikan api muncul. Namun, dugaannya dari puntung rokok.
Lebih lanjut Fauzi mengatakan, ada lembaran uang kertas mencapai ratusan juta rupiah ikut hangus. ”Ada warga mengirimi foto uang terbakar di dalam tas. Berapa jumlahnya, saya enggak tahu. Sepertinya itu uang milik BRI Link,” katanya.
Peristiwa itu direspons cepat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim dengan menurunkan empat armada tangki pemadam dan tiga regu (30 personel). Kemudian, bantuan mobil tangki BPBD Kotim, mobil Relawan Damkar Ketapi, Relawan Baamang, dan PMI.
Plt Kepala DPKP Kotim Rihel mengatakan, api bermula dari bangunan ruko yang menjual BBM. ”Semuanya dalam kondisi tutup dan tidak ada orangnya, kecuali penjual BBM. Informasi dari warga, saat mengisi bensin, entah sedang merokok atau bagaimana, seketika api menyambar,” kata Rihel yang juga berada di lokasi kejadian kebakaran.
Atas kejadian kebakaran tersebut, Mirhan mengalami luka bakar derajat 1 bagian lengan kiri dan kanan, kaki kiri, punggung kiri dan perut. Anaknya, Aan (10), juga menderita luka bakar derajat 1 bagian kepala.
”Tiga orang yang jadi korban kebakaran. Dua korban dibawa ke rumah sakit dan satu korban lainnya dibawa ke Puskesmas Pasir Putih,” katanya.
Selain menyebabkan dua korban luka, kebakaran itu menelan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Selain uang ratusan juta yang hangus, barang berharga seperti sepeda motor ikut dilalap api. (hgn/sir/ign)