Taman Kota Sampit Jadi Sorotan saat Pembukaan Pasar Ramadan

Kini Terlihat Kumuh, Bupati Sebut Akan Segera Dibenahi agar Lebih Estetik

taman kota sampit
PEMBUKAAN: Bupati Kotim Halikinnor dan sejumlah pihak lainnya saat pembukaan Pasar Ramadan di Taman Kota Sampit, Selasa (12/3/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

Pembukaan Pasar Ramadan yang digelar di Taman Kota Sampit jadi momentum Bupati Kotim Halikinnor menyoroti salah satu ruang publik di Sampit itu. Kondisinya yang terlihat kumuh, jadi perhatian untuk segera dibenahi.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Di tengah keramaian pembukaan Pasar Ramadan, kondisi Taman Kota Sampit tak luput dari perhatian Halikinnor. Dia menyoroti taman yang kini kondisinya kumuh dan kurang terawat.

”Taman Kota Sampit ini sudah kumuh sekali. Cat pagarnya sudah pudar. Tak karu-karuan. Saya ingin bagaimana mengubah taman ini supaya betul-betul menarik agar menjadi Taman Kota Sampit yang lebih estetik,” kata Halikinnor, Selasa (12/3/2024).

Halikinnor menyadari beberapa tahun ke belakang Pemkab Kotim masih kesulitan anggaran, sehingga Taman Kota Sampit kurang mendapat perhatian.

”Kalau tidak salah, seingat saya, taman ini sudah dibuat anggaran perencanaannya Rp11 miliar. Karena terbentur anggaran, penataan dan pembenahan taman belum bisa terealisasi. Mudah-mudahan 1-2 tahun ke depan bisa segera dibenahi dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2026,” katanya.

Baca Juga :  Warga Sukamara Kekurangan Tempat Rekreasi

Untuk tahun ini, lanjutnya, bisa dimulai dengan menganggarkan perencanaan oleh konsultan yang ahli di bidang pertamanan.

”Rencana anggaran Rp11 miliar yang sudah dilakukan itu saya minta dievaluasi. Apakah masih relevan di kondisi sekarang atau tidak. Saya ingin ada konsultan yang benar-benar ahli buat master plan menjadikan taman lebih indah dan menarik. Termasuk menata lampu, tanaman, dan kapan perlu tidak perlu ada pagar dan di tengahnya dibangun air mancur,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah masyarakat Kotim mengharapkan agar taman kota dikembalikan ke fungsi semula. Ruang publik itu diharapkan bisa lebih mengakomodir kebutuhan warga untuk bersantai.

”Sebelum dipagar keliling dan ditanami begitu banyak pohon yang membuat gelap dan terkesan angker, taman ini bisa sebagai ruang publik terbuka yang mampu mengakomodir hajat berbagai pihak. Untuk rekreasi keluarga, olahraga, hingga penyelenggaraan berbagai macam event dengan tidak mengganggu hajat hidup orang banyak,” kata warga yang meminta namanya tak disebutkan.



Pos terkait