Tambal Sulam Berulang di Jembatan Titian, Warga Berharap Pemkab Turun Tangan

Kelurahan Raja Seberang di Kobar Berusaha Jaga Infrastruktur Warga

Kelurahan Raja Seberang
PERBAIKAN: Warga gotong royong memperbaiki akses jembatan titian di Kelurahan Raja Seberang, baru-baru ini. (Istimewa)

Meski anggaran terkuras, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berupaya menyediakan infrastruktur yang nyaman bagi masyarakat setempat. Jembatan titian yang jadi akses utama warga terus diperbaiki.

KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Upaya tambal sulam jembatan titian di permukiman warga Raja Seberang kerap dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan warga yang setiap hari beraktivitas. Mirisnya, meski diperbaiki, tak sampai sebulan, kondisi jembatan yang sudah uzur tersebut hancur kembali di titik yang lain.

Sekitar 90 persen infrastruktur jalan permukiman yang menghubungkan satu RT dengan enam RT lainnya di kelurahan yang letaknya di bantaran Sungai Arut tersebut terbuat dari jembatan selebar kurang dari dua meter dengan konstruksi kayu ulin.

Pemerintah kelurahan setempat berulang kali mengajukan usulan dalam bentuk proposal maupun musrenbang untuk peningkatan jalan dari jembatan ulin ke permanen dengan konstruksi cor semen. Namun, yang masuk justru proyek pokok pikiran (pokir) DPRD yang kualitasnya buruk.

Baca Juga :  Kecam Perkebunan Sawit, Demonstran Teriaki Pimpinan DPRD Kotim gara-gara Ini

Pemerintah kelurahan menginginkan proyek yang masuk dalam bentuk proyek reguler dengan anggaran dari APBD, sehingga kualitas pekerjaan dapat terjamin dengan baik.

”Repot kalau hanya berkutat mengurus tambal sulam terus. Kami ingin pemerintah daerah hadir memberikan sentuhan kepada infrastruktur jalan kami ini. Apakah kami harus memohon terus?” kata Ridwan, warga Raja Seberang, Selasa (18/6/2024).

Lurah Raja Seberang Yaumil Bahsin mengatakan, pihaknya bersama warga baru-baru ini melakukan gotong royong perbaikan jembatan di RT 06 yang rusak parah.

”Perbaikan dalam bentuk mengganti papan yang hancur dengan papan ulin baru dari depan gereja sampai ke arah sekolah di RT 06,” ujarnya.

Menurutnya, perbaikan harus dilakukan karena dinilai sudah membahayakan warga yang setiap hari mengantarkan anak-anaknya sekolah atau ada aktivitas lainnya. Beberapa bagian tulang jembatan dan papan sudah hancur dan berlubang.

Kondisi serupa juga terlihat di RT 02, gerbang masuk kelurahan dari arah jalan Kotawaringin Lama. Ada lubang besar yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Padahal, di ruas tersebut belum satu bulan diperbaiki jembatannya.



Pos terkait