Terkumpul Rp 3,5 Miliar, Masjid Baiturrahim Segera Direnovasi Berlantai Tingkat Dua

Jelajah Masjid di Kota Sampit Selama Ramadan (1)

masjid baiturrahim
SALAT TARAWIH : Jemaah saat melaksanakan salat tarawih di Masjid Baiturrahim, Sabtu (16/3/2024). (HENY/RADARSAMPIT)

“Ini memang dibagikan untuk jemaah. Setiap hari selama Ramadan menyiapkan 130 porsi makanan kotakan termasuk takjil untuk berbuka puasa yang diperoleh dari sumbangan rutin para jemaah,” kata Haji Muhammad Zaini, Wakil Ketua II Pengurus Masjid Baiturrahim, Sabtu (16/3/2023).

Radar Sampit kemudian mengajaknya berbincang seputar sejarah pendirian Masjid Baiturrahim yang berada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Bacaan Lainnya

Sebagai tokoh pendatang asal Yogyakarta, Zaini sedikit mengisahkan riwayat karirnya sampai ia begitu mengenal seluk beluk pendirian Masjid Baiturrahim.

Zaini memasuki Provinsi Kalimantan Tengah tepatnya di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 1978 selama beberapa bulan, lalu kemudian pindah bertugas ke Palangka Raya dan masih ditahun yang sama, Zaini ditugaskan sebagai tenaga proyek tanaman kelapa atau Coconut Water Concentrate (CWC) di Desa Bapinang, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Baca Juga :  Tipu Investor Asing, Pengusaha Kalteng Ditangkap Polisi

Zaini bertemu staf pegawai honor di Kecamatan Pulau Hanaut yang kini menjadi pendamping hidupnya sampai sekarang. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai anak bernama Agus Jaka Purnama (43), Muhammad Nur Hidayat (40) dan Muhammad Nur Tri Asmara (36).

Singkat cerita, istrinya mengikuti tes CPNS tahun 1980 dan disusul Zaini di tahun 1981. Perjalanan karir paling berkesan ketika ia ditugaskan di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kotim dari tahun 1999 hingga pensiun ditahun 2011 dengan jabatan terakhir sebagai Penyidik PNS (PPNS) Kasubbid Penegakkan Hukum.

Masjid Baiturrahim

Kantornya itu berada persis di bangunan Masjid Baiturrahim dan sejak itulah ia menjadi jemaah tetap hingga dilibatkan aktif menjadi pengurus masjid.

“Dulu rumah dinas saya di dekat masjid ini, tepatnya yang sekarang menjadi bangunan SD Baiturrahim. Status tanah masjid ini dulunya tanah dinas perkebunan yang dihibahkan menjadi tanah wakaf,” ujarnya.

Zaini juga menceritakan kilas singkat sejarah pendirian Masjid Baiturrahim yang dibangun tahun 1977, berplafon kayu bangkirai yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Baca Juga :  Banyak Salah Tangkap Warga Dayak, Ada yang Dibunuh di Hutan

Bangunan ini kemudian ditetapkan pada 25 Februari 1979 oleh M Djaffar Joesran sebagai Ketua Pendiri Yayasan Masjid Baiturrahim yang berdiri pada masa pemerintahan Bupati Kotim Ke-7 bernama Andjar Soegianto periode 1975-1980.



Pos terkait