Ternyata Ada 102 Kejadian Karhutla di Palangka Raya

karhutla palangka

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kota Palangka Raya terus meningkat, hampir setiap hari. Terbaru Karhutla terjadi di Jalan Karya Hapakat, Kelurahan Petuk Katimpun dan Temanggung Tilung XI.

Dari dari lokasi itu, lahan terbakar lebih dari 1,43 hektare. Beruntung tim gabungan dari BPBD Kota, Kepolisian, relawan dan TNi serta Manggala Agni berhasil melakukan pemadaman.

Bacaan Lainnya

Untuk data Karhutla di wilayah Palangka Raya, sejak Januari-Agustus terjadi 102 kali terjadi, sekitar 53.72 hektare terbakar. Paling banyak di wilayah Kecamatan jekan Raya sekitar 44 kejadian, Sebangau 37 kejadian, Pahandut 14 dan Bukit Batu ada empat kejadian.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani menyampaikan, Kebakaran ini diakibatkan dalam sepekan terakhir cuaca di Kota Palangka Raya sangat panas, sehingga lahan menjadi kering dan sangat berpotensi terbakar.

“Kami harapkan masyarakat juga sama-sama menjaga dan mencegah karhutla, Sudah ratusan kali terjadi karhutla dan puluhan hektar terbakar, kemarin saja 1,43 hektare lebih terbakar dan berhasil ditanggulangi tim,” terangnya, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Pendidikan Guru Penggerak

Ia menambahkan, uga mengajak seluruh warga agar bersama dalam mencegah terjadinya Karhutla di Kota Palangka Raya seperti tidak membuka lahan dengan membakar dan tidak membakar sampah sembarangan. Oleh sebab itu, penting bagi kita dalam mencegah terjadinya karhutla.

“Kalau bukan kita siapa lagi, karena jika terjadi Karhutla itu sendiri akan berdampak buruk bagi manusia selain merusak lingkungan juga dapat mengganggu kesehatan kita,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait kebakaran hutan dan lahan di Jalan Karya Hapakat, Kelurahan Petuk Katimpun, Bhabinkamtibmas Kelurahan Azis Nugroho menyampaikan, masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut.

“Betul, luasan terbakar sekitar 1 hektare lebih dan masih dilakukan penyelidikan kenapa bisa terbakar. Namun disisi lain berkat sinergitas yang baik, kobaran api yang terjadi berhasil dipadamkan walaupun kondisi dilapangan adalah lahan kering bekas tebasan yang sangat mudah terbakar,” tambahnya.



Pos terkait