Ternyata Ini Dugaan Penyebab Maraknya Aksi Penyelundupan Sabu ke Lapas Sampit

sabu
Ilustrasi pengedar sabu/Jawa Pos Radar Bojonegoro

SAMPIT, radarsampit.com – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit menjadi sorotan terkait peredaran narkotika di dalam sel. Hal itu tak lepas dari masih bebasnya sejumlah napi melakukan komunikasi dengan pihak luar melalui ponsel, sehingga bisnis haram pun tetap berjalan meski dalam kurungan.

Hal itu tercermin pada terungkapnya dua warga binaan menyelundupkan sabu ke dalam Lapas pada 16 Maret lalu. Barang haram itu yang pertama diperoleh dari narapidana inisial AT. Sabu dimasukkan dalam balutan makanan tahu isi. Narkoba tersebut disinyalir akan diedarkan di dalam lapas.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, pada 27 Maret lalu, petugas kembali mengamankan sabu dari tangan SO, warga binaan Lapas Sampit. Sabu sekitar 1,11 gram diselundupkan. Kasus itu kini ditangani aparat Polres Kotim.

Baca Juga :  Kemenag Ingatkan Masyarakat untuk Mewaspadai Agen Umrah Abal-abal

Menyikapi hal tersebut Wakil Ketua DPRD Kotim Juliansyah mengatakan, pengamanan di Lapas Sampit harus diperketat. Anehnya, napi masih bisa melakukan komunikasi dengan pihak luar.

”Bagaimana bisa napi berkomunikasi dengan pihak luar? Artinya, di dalam masih ada jalur komunikasi yang digunakan mereka untuk berhubungan dengan pihak luar,” ujarnya, kemarin.

Fenomena itu, lanjutnya, menguatkan bahwa Lapas Sampit belum sepenuhnya mampu membersihkan warga binaan dari pasokan barang haram itu dari luar.

”Jangan sampai Lapas Sampit ini justru jadi sorotan lagi karena persoalan narkoba. Pejabat baru harus punya komitmen total untuk membersihkan lapas ini dari jejaring narkotika, baik itu bandar hingga kepada pengguna lainnya,” kata dia.

Kasus peredaran narkoba yang sering terungkap dalam Lapas tidak lepas juga keterlibatan oknum pegawai di dalamnya. Bahkan, kerap bekerja sama dengan napi narkotika untuk mengendalikan barang terlarang itu dari dalam blok.

”Pernah kita mendengar adanya jaringan lapas dan lokasi paling aman untuk mengendalikan memang dari dalam. Polisi maupun BNN pun tidak bisa sembarang masuk,” kata Ketua DPC Gerindra Kotim itu. (ang/ign)



Pos terkait