SAMPIT, radarsampit.com – Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mencuri perhatian. Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam agenda dialog bersama Pemprov Kalteng, Selasa (15/4), menyampaikan bahwa Kalteng berada di urutan delapan terendah secara nasional dengan angka kemiskinan mencapai 0,62 persen.
Meskipun secara keseluruhan angka kemiskinan di Kalteng tergolong rendah, Kotim menjadi salah satu daerah dengan kontribusi terbesar. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2024, jumlah penduduk miskin di Kotim tercatat sebanyak 26,69 ribu jiwa, jauh lebih tinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Kalteng.
Menanggapi hal ini, Bupati Kotim Halikinnor menjelaskan bahwa meskipun Kotim mencatatkan angka kemiskinan yang tinggi, pemerintah daerah terus berusaha keras menurunkan angka tersebut.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan angka kemiskinan di Kotim tinggi adalah tingginya angka pertumbuhan penduduk, yang tidak hanya berasal dari penduduk asli, tetapi juga pendatang dari berbagai daerah.
“Kenapa Kotim ini bisa tertinggi di Kalteng? Karena penduduk kita juga merupakan terbanyak di Kalteng. Tidak semua penduduk kita adalah orang asli Kotim. Setelah Lebaran, banyak keluarga yang membawa sanak saudara hingga 10-15 orang, yang kemudian mencari pekerjaan di sini. Hal ini tentu menambah beban dalam hal pengentasan kemiskinan dan pengangguran,” ungkap Bupati Halikinnor, Rabu (16/4).
Halikinnor juga menambahkan bahwa pemerintah daerah terus mengembangkan berbagai program pemberdayaan ekonomi, salah satunya adalah pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam program ini, sekitar 3.000 pengusaha kecil di Kotim akan dibantu untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan mereka.
“Kami memiliki potensi besar di sektor ekonomi, karena Kotim ini merupakan daerah yang sangat terbuka, baik dari jalur laut, udara, dan darat. Banyak orang datang, bahkan ada yang terlantar, dan kami bantu mereka kembali ke daerah asal. Kami tidak bisa melarang orang datang, karena itu bagian dari kehidupan sosial kita,” jelasnya.