Tim Gabungan Data Barakan, Antisipasi Jadi Tempat Prostitusi

Tim Gabungan Data Barakan Antisipasi Jadi Tempat Prostitusi Dadakan
DATA BARAKAN: Kepolisian bersama tiga pilar menggelar pemeriksaan dan pendataan di sejumlah barakan di kelurahan Madurejo, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar, Selasa (28/11) (IST/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Dua pasangan yang tanpa dilandasi ikatan perkawinan sah terjaring saat kegiatan pemeriksaan dan pendataan penghuni barakan dan rumah sewa di lingkungan Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Selasa (28/12).

Tim terpadu cipta kondisi yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Ketua Lingkungan setempat (RT), serta pemerintah Kelurahan Madurejo menggelar pendataan tersebut menindaklanjuti surat edaran Bupati Kotawaringin Barat Nomor 300/1227/Kesbang.1/2021 tentang keamanan dan ketertiban masyarakat.

Lurah Madurejo, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar Deni Januar menyampaikan, menindaklanjuti surat edaran Bupati Kobar, dilaksanakan pendataan ke sejumlah barakan dan rumah sewa di Kelurahan Madurejo bersama Polres Kobar, TNI dan diketahui oleh RT setempat.

Tim terpadu melaksanakan pendataan di barakan yang berada di RT 02, RT 07, RT 13, RT 17 dan RT 20 Kelurahan Madurejo. “Pemeriksaan dan pendataan barakan dilaksanakan dalam rangka cipta kondisi menjelang tahun baru dan menindaklanjuti surat edaran bupati,” ungkapnya Rabu (29/12).

Ia menerangkan untuk barakan belum semua dilakukan pendataan, sementara baru dibarakan yang dicurigai menjadi tempat prostitusi online dan pendataan di barakan atas permintaan ketua lingkungan.

Baca Juga :  Maling Penutup Drainase Resahkan Warga Pangkalan Bun

Menurutnya, dalam giat yang dilaksanakan ada 5 barakan yang disasar kepolisian bersama tiga pilar, dan ada dua pasangan yang ditemukan tinggal bersama dan belum ada ikatan perkawinan. Dua pasangan tersebut kemudian dibawa ke Polsek Arsel untuk ditindaklanjuti.

Ia menegaskan dilingkungannya hingga saat ini belum ada indikasi adanya pendatang gelap, rata-rata mereka yang tinggal di barakan mempunyai identitas, namun domisilinya bukan di wilayah Kobar. “Rata-rata identitas ada aja, cuma mungkin belum ganti domisilinya dan ada yang karena sekolah, merantau, dan bekerja,” ungkapnya.

Demi menjaga kondusifitas dan keamanan serta ketertiban di wilayahnya, pihaknya sudah menginstruksikan kepada ketua lingkungan untuk menghidupkan kembali siskamling.



Pos terkait