PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Tim gabungan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kewalahan menghalau kobaran api yang membakar lahan di Desa Keraya, Kecamatan Kumai.
Kebakaran lahan yang sudah berlangsung selama 2 hari itu sudah meluas hingga membakar hutan di Desa Sebuai yang berbatasan dengan Desa Keraya. Tim gabungan hingga Rabu (12/7) sore kemarin masih berjibaku di tengah keterbatasan jumlah personel dan kendala ketersediaan sumber air.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat, mengatakan tim yang terlibat dalam pemadaman Karhutla di Desa Keraya dan Sebuai, selain TRC BPBD sendiri juga melibatkan Balakar Huma Singgah Itah Mendawai, Tagana, Manggala Agni, MPA Bogam, Keraya, Sebuai, IEA Pangkalan Bun dan TNI, Polri.
“4 unit water suplai kita kerahkan, puluhan gulung selang dan nosel, serta jetshooter untuk penanganan,” ujarnya, Rabu (12/7).
Dijelaskannya bahwa titik awal kebakaran lahan terjadi di Desa Keraya, lantaran angin yang begitu kencang, dengan keterbatasan sumber air dan luasnya areal yang terbakar membuat laju api tidak terkendali dan merembet hingga ke desa Sebuai.
Terlebih vegetasi yang terbakar berupa, padang ilalang dan rumput mengering, serta semak belukar dan kebun sawit masyarakat sekitar.
Ditegaskannya, tim gabungan tidak mampu untuk bertahan semalam suntuk melakukan penanganan, karena akan berbahaya sehingga pukul 20.00 WIB tim balik ke posko masing-masing dan melanjutkan keesokan harinya.
Belum diketahui berapa luasan lahan yang terbakar, karena api masih terus merembet ke lokasi-lokasi lain. “Masih di laksanakan penanganan hari ini, malam tadi tim balik kanan karena kondisi di lokasi gelap dan semak belukar yang terbakar sangat luas,” tandasnya. (tyo/fm)