Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak Didik, Disdik Palangka Raya Miliki 187 Perpustakaan

society distik
Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya komitmen meningkatkan kualitas dan kuantitas, termasuk fasilitas dalam dunia pendidikan terus dilaksanakan secara baik.

Langkah konkret itu salah satunya melalui perpustakaan yang merupakan sebuah wadah untuk peserta didik sebagai tempat untuk meningkatkan kemampuan literasinya, selain di dalam ruangan kelas belajar.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan menyatakan, pihaknya terus mengembangkan sarana prasarana perpustakaan dan juga meningkatkan daya pustakawan.

Maka dari itu, Disdik Kota Palangka Raya sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka Raya untuk meningkatkan kemampuan pustakawan di setiap satuan pendidikan.

Vico mengatakan, pada tahun 2024, terdapat 187 perpustakaan yang melekat pada satuan pendidikan. Jumlah perpustakaan yang signifikan ini diklaim memiliki korelasi positif dengan peningkatan kemampuan literasi anak didik.

“Dari data yang kami miliki, terdapat korelasi antara jumlah perpustakaan dengan peningkatan kemampuan literasi peserta didik,” ujarnya, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga :  Jalan Arut Utara Jadi Bubur, Pelajar Harus Bawa Baju Cadangan saat ke Sekolah

Ia membeberkan, Berdasarkan Rapor Pendidikan Kota Palangka Raya, kemampuan literasi peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) menunjukkan peningkatan sebesar 7,5 poin, dari 62 poin pada tahun lalu menjadi 69,5 poin pada tahun 2023.

Sementara itu, kemampuan literasi pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga mengalami kenaikan sebesar lima poin, dari 67 poin menjadi 72 poin.

“Kami melihat perpustakaan sebagai wadah penting bagi peserta didik untuk meningkatkan literasi mereka, selain dari proses belajar di dalam kelas,” tambahnya.

Meski begitu, ia  mengakui bahwa perpustakaan harus dikemas dengan lebih menarik agar sesuai dengan kurikulum saat ini.

“Ruang alternatif ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kami untuk mengemas perpustakaan dengan lebih menarik dan relevan dengan kurikulum yang ada,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan blueprint perpustakaan yang tidak hanya menyediakan buku fisik, tetapi juga buku digital. Dengan demikian, anak-anak akan memiliki akses yang lebih luas untuk mengeksplorasi pengetahuan, baik di dalam maupun di luar kelas.



Pos terkait