Titik Panas Melonjak Drastis, BMKG Prediksi Puncak Kemarau Bulan Ini

karhutla
SIMULASI:  Sejumlah personel gabungan melakukan pemadaman kebakaran dalam simulasi penanganan kebakaran di Jalan Sawit Raya, Kamis (22/6/2023). (Heny/Radar Sampit)

”Dalam pekan ini memang ada perubahan kondisi atmosfer, sehingga perlu dipahami, bahwa kemarau belum tentu tidak ada hujan, tetapi curah hujannya berkurang dari biasanya. Beberapa hari terakhir wilayah Kotim dan sekitarnya terjadi hujan yang lumayan lebat. Kalau saya lihat kondisinya memang ada dominasi gelombang Kelvin dan Rosby atau ada terjadi konveksi atau pengangkatan massa udara yang lumayan besar. Nah, ini yang memicu penguapan yang tinggi, sehingga pertumbuhan awan hujan akan cepat dan berpotensi terjadi hujan,” ujarnya.

Kondisi ini diprediksi berlangsung dalam durasi singkat, kurang lebih sepekan atau kurang dari seminggu. Indeks Elnino positif dari data analis sebelumnya, di Kotim terpengaruh dengan indeks elnino.

Bacaan Lainnya

”Jika positif, curah hujan berkurang. Begitu pula sebaliknya. Jika la ninanya yang aktif, maka curah hujan bertambah seperti tahun sebelumnya. Makanya bisa memengaruhi curah hujan yang cukup tinggi meskipun di musim kemarau,” ujarnya.

Baca Juga :  PN Sampit Tangani 870 Perkara Sepanjang 2023

Di samping itu, wilayah perairan Kalimantan terjadi  perbelokan angin, sehingga memicu pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan pada beberapa hari terakhir. ”Prediksi cuaca dalam seminggu ke depan berawan hingga hujan ringan. Masyarakat tetap perlu waspada bahwa prakiraan curah hujan di dasarian II dan III Juli ini memang di bawah normal atau rendah yang dapat menyebabkan kekeringan hingga krisis air bersih di wilayah tertentu,” katanya. (hgn/ign)



Pos terkait