TRAGIS!!! Satu Keluarga Dihantam Truk CPO, sang Ayah Tewas dengan Kepala Pecah

Kecelakaan maut menimpa satu keluarga di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan
TEWAS: Salah satu korban kecelakaan tabrakan dengan truk CPO di ruang jenazah, Jumat (15/4).

SAMPIT – Kecelakaan maut menimpa satu keluarga di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur. Sarbani (27), bersama istri Apriliani Sulistiawati (22) dan dua anaknya, Lidia Nur Fitri (6) dan M Nizar Al Farizi (3), dihantam truk pengangkut minyak sawit mentah (CPO). Tiga orang tewas dalam tragedi tersebut.

Kecelakaan itu terjadi di Jalan HM Arsyad kilometer 7, Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Jumat (15/4). Korban selamat dari petaka itu hanya Nizar yang menderita luka-luka.

Bacaan Lainnya

Hadi (29), warga yang melintas di lokasi kejadian menuturkan, kecelakaan berawal saat sepeda motor yang dikendarai Sarbani (27), membonceng istri dan dua anaknya, meluncur dari arah Samuda menuju Sampit.

Saat melintas di lokasi kejadian, dari arah berlawanan, truk CPO bernopol KH 8178 LN yang belum diketahui identitas pengemudinya, melaju kencang. Monster jalanan tersebut lalu menyalip kendaraan di depannya dengan mengambil jalur lawan yang saat itu digunakan Sarbani.

Baca Juga :  Jawaban Satgas Covid-19 saat Ditanya Lonjakan Kasus selama PPKM

Jarak yang sudah dekat, membuat petaka tak bisa dihindari. Truk tersebut langsung membentur hebat motor di depannya. Semua korban langsung terpental. Kondisi paling tragis dialami Sarbani. Kepalanya pecah akibat dilindas truk maut tersebut. Anaknya, Lidia, juga ikut tewas akibat luka berat yang dideritanya.

”Saat kejadian, dua orang tewas di tempat dengan posisi pecah di kepala,” kata Hadi di ruang Jenazah RSUD dr Murjani Sampit.

Dua korban lainnya, Apriliani dan Nizar, sempat dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit. Ironisnya, saat dalam perawatan, Apriliani mengembuskan napas mengikuti jejak suami dan anak pertamanya. Hanya Nizar yang berhasil diselamatkan.

Menurut Hadi, setelah kecelakaan, sang sopir yang mengenakan kaos cokelat dan celana panjang hitam itu turun dari truk dan melihat kondisi korban. Kuat dugaan sang sopir berbadan gempal tersebut dalam kondisi mengantuk saat mengemudikan truk.

”Matanya (sopir truk, Red) saat itu merah sekali dan raut wajahnya terlihat kusut. Sepertinya dia kelelahan. Apalagi setelah melihat korban, dia hanya diam dan pasrah. Untung saja saat itu warga tidak main hakim sendiri terhadapnya,” ungkap Hadi.



Pos terkait