Tren Mabuk Kecubung Merambah Kalteng, Pemuda di Dua Kabupaten Sudah Jadi Korban

ilustrasi kecubung
Ilustrasi tren maut mabuk kecubung. (Hadi/Radar Sampit)

Psikiater Konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum Firdaus Yamani mengatakan, untuk penyebab dua pasien yang meninggal karena sesak nafas. ”Dua orang yang meninggal ini terjadi komplikasi, yakni depresi pernapasan,” ungkapnya.

Kondisi kesehatan dua pasien mabuk kecubung yang meninggal itu sebelumnya mulai membaik, namun secara tiba-tiba suhu tubuh naik dan saturasi oksigen menurun, sehingga sesak nafas dan meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Ditanya bagaimana para pasien mengkonsumsi kecubung, Firdaus belum bisa memastikan dengan akurat, karena mayoritas pasien yang dirawat masih dalam keadaan gelisah.

”Kondisi gelisah dan lingkung, namun dari diagnosa sementara kecubung dioplos dengan alkohol dan Zenith,” ujarnya.

Menurutnya, efek halusinasi orang mabuk kecubung akan berlangsung selama dua hingga tiga hari. ”Sementara, perawatan pasien tetap harus dilakukan evaluasi atau perawatan selama kurang lebih dua minggu agar zat adiksi dari kecubung benar-benar hilang,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Icip-Icip Usaha Kuliner Pelajar SMAN 4 Sampit

”Ketika sulit tidur, maka akan kita beri obat tidur, jika mengamuk akan kita beri penenang dan kita beri deuritik agar zat adiksi dari kecubung bisa keluar lewat urin. Sehingga mereka pulih lebih cepat,” tambahnya. (rm-107/ant/ign)



Pos terkait