PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Aktivitas pengangkutan ternak babi menimbulkan masalah di beberapa tempat. Setelah membuat geram warga Desa Natai Raya, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), kini giliran warga Desa Runtu berteriak.
Warga Runtu memprotes truk bermuatan babi yang parkir sembarangan dan membersihkan kotoran babi di saluran air yang tak jauh dari permukiman warga. Padahal saluran air itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari warga.
Perilaku serampangan para sopir tersebut telah membuat warga resah. Bukan hanya menimbulkan bau yang tidak sedap, aliran air bekas membersihkan kotoran babi mengalir ke permukiman warga.
Truk-truk bermuatan ternak babi tersebut bertolak dari Kumai menuju Kalimantan Barat. Agar ternak babi tiba di tujuan dalam kondisi sehat, sopir perlu menyiram ternak dalam rentang waktu perjalanan menuju tempat tujuan.
Warga Desa Runtu, Alex Junaidi, menegaskan bahwa warga Desa Runtu merasa terganggu dengan truk bermuatan hewan babi yang parkir dan menyiram babi dan membersihkan kotoran babi dengan sumber air yang kerap digunakan warga mandi.
“Kami sampai mau muntah mencium baunya, apalagi saat melintas tidak tanggung-tanggung ada tujuh iringan truk yang semuanya bermuatan babi,” keluhnya, Jumat (23/2/2024).
Menurutnya, truk- truk tersebut berhenti di salah satu aliran air yang sering digunakan untuk warga mandi, dan membersihkan kotoran babi di tempat tersebut. Air bekas kotoran babi itu masuk kembali ke saluran air dan mengalir ke permukiman.
Diungkapkannya bahwa babi tersebut diangkut dari Kumai dengan tujuan Kalimantan Barat. Untuk itu ia berharap agar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat menegur dan melarang para sopir berhenti sembarangan.
“Warga bahkan memasang plang bertuliskan dilarang menyiram babi di aliran air di sekitar permukiman warga,” ungkapnya. (tyo/yit)