Tuntut Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup, DLH Kalteng Dorong Puluhan Sekolah di Kotim Wujudkan Adiwiyata

adiwiyata
PEMBINAAN : Rapat Sosialisasi Gerakan PBLHS dan Penghargaan Adiwiyata yang diselenggarakan DLH Provinsi Kalteng di Aula DLH Kotim, Kamis (10/10). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.jawapos.com – Puluhan sekolah dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dituntut harus menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS).

Gerakan ini menjadi salah satu indikator dalam menyukseskan program sekolah adiwiyata.

Bacaan Lainnya

“Penerapan gerakan PBLHS penting dilakukan di sebagai upaya mendukung program sekolah adiwiyata,” kata Machmoer Kepala DLH Kotim saat sambutan dalam Rapat Sosialisasi Gerakan PBLHS dan Penghargaan Adiwiyata yang diselenggarakan DLH Provinsi Kalteng di Aula DLH Kotim, Kamis (10/10).

Menurutnya penghargaan adiwiyata menjadi bukti keberhasilan sekolah dalam mengelola lingkungan hidup dan membangun generasi yang peduli terhadap keberlanjutan kehidupan.

Dalam kesempatan itu, Machmoer berterima kasih kepada DLH Kalteng yang telah memfasilitasi dan juga mendatangkan langsung dua pemateri dari Badan Penyuluh dan Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup KLHK yang memberikan pemahaman tentang gerakan PBLHS dan mekanisme penilaian pemenuhan kriteria sekolah adiwiyata dan persyaratan kelengkapan dokumen usulan calon sekolah adiwiyata tahun 2024.

Baca Juga :  Kalteng Siap-Siap Hadapi Ancaman Karhutla

“Kami yakin perwakilan 34 sekolah di Kotim dari 70 peserta yang hadir saat ini dapat semakin membuka pemahaman terkait gerakan PBLHS dan mekanisme persyaratan dokumen sekolah adiwiyata,” katanya.

Machmoer mengatakan program sekolah adiwiyata sudah ada sejak tahun 2006 dan dari 596 total seluruh sekolah di Kotim mulai jenjang pendidikan SD,SMP dan SMA sebagian sudah pernah mendapatkan penghargaan sekolah adiwiyata.

“Sekitar 17 persen tingkatan SD, SMA dan SMA di Kotim telah menerima penghargaan sekolah adiwiyata yang meliputi 37 sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, 37 sekolah adiwiyata tingkat provinsi, 23 sekolah adiwiyata nasipnal dan 8 sekolah adiwiyata mandiri,” ujarnya.

Untuk meningkatkan persentase tersebut, Pemkab Kotim menggerakkan keterlibatan Dinas Lingkungan Hidup Kotim, Dinas Pendidikan Kotim dan Kementerian Agama Kotim serta semua stakeholder yang tergabung dalam Tim Pembina Gerakan PBLHS Kotim.



Pos terkait