PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Sejumlah mahasiswa Kalimantan Tengah yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (Geram) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Selasa (25/10). Massa menuntut penyelesaian beragam persoalan kompleks yang kini tengah dihadapi Bumi Tambun Bungai dalam berbagai bidang.
Pantauan Radar Sampit, hujan yang mengguyur Kota Palangka Raya tak menyurutkan para pejuang aspirasi itu turun ke jalan. Aksi sempat diwarnai saling dorong dengan petugas keamanan ketika massa mendesak masuk ke pintu gerbang Kantor Gubernur Kalteng. Namun, situasi tetap terkendali. Mahasiswa juga membakar ban hingga menimbulkan kobaran api cukup besar.
Adapun tuntutan massa, di antaranya mendesak pemerintah lebih serius dalam menyejahterakan masyarakat. Pemprov Kalteng diminta terus menyediakan infrastruktur dan aksesibilitas penghubung antarkabupaten dan kota di Kalteng.
Kemudian, antisipasi banjir yang selalu terjadi dan kian parah setiap tahun. Massa juga meminta pemerintah mengeluarkan regulasi terkait pertambangan rakyat yang menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat Kalteng.
Proyek food estate juga jadi salah satu hal yang disorot massa. Pemprov Kalteng diminta menyelesaikan persoalan proyek pemerintah pusat tersebut. Massa juga menuntut Pemprov mewujudkan daya saing sumber daya manusia dalam sektor pendidikan, menekan angka stunting, dan mewujudkan sistem reformasi birokrasi yang berintegritas terhadap tenaga kontrak yang berkaitan dengan hak-haknya.
”Ada sembilan poin kami sampaikan untuk segera ditindaklanjuti agar masyarakat Kalteng semakin sejahtera. Semoga bisa terselesaikan dengan baik dan kami meminta hal tersebut diperhatikan,” kata Ahmad Fauji selaku koordinator aksi.
Ahmad Fauzi menambahkan, terkait insiden dorong mendorong, hal itu terjadi lantaran diduga ada beberapa oknum yang mungkin melakukan dugaan pemukulan.”Itu terjadi dorong mendorong lantaran hal tersebut, ada diduga mahasiswi terpukul oleh oknum tak bertanggung jawab atas insiden itu. Ada pemukulan,” sebutnya.