Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 36 ayat (3) Jo Pasal 26 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang atau Pasal 245 KUH Pidana.
”Ancaman hukumannya pidana penjara paling lama 15 tahun dan dengan 50 miliar atau paling lama 12 tahun penjara,” kata polisi lulusan Akpol tahun 2002 ini. (tyo/ign)