Upacara HUT Kemerdekaan RI saat Padamkan Karhutla

upacara saat karhutla
BERKIBAR: Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat menyempatkan diri untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI meski sibuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan.    

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di tengah kepungan asap kebakaran hutan dan lahan. Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat menyempatkan diri untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ketika sibuk memadamkan kobaran api.

Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sengaja dihentikan sejenak saat tiang beserta bendera Merah Putih yang dibawa oleh personel ditancapkan  di tanah gambut, Kamis (17/8) pagi. Para personel langsung mengambil sikap tegap dan memberikan penghormatan kepada Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Upacara sederhana itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan RI.

Bacaan Lainnya

Anggota BPBD Kotawaringin Barat Sayid Abdul Badawi mengatakan, ketika penanganan karhutla yang bertepatan dengan momen peringatan HUT Kemerdekaan RI  tanggal 17 Agustus 2023, bendera merah putih yang terpasang di armada water suplai dilepas dan dibawa ke tengah lokasi karhutla.

Baca Juga :  Dua Anak Terjebak Banjir Besar di Aruta

“Bendera kita bawa ke tengah kobaran api, kemudian kita tancapkan tidak jauh dari personel yang berjibaku dengan api. Semangat kita naik berlipat ketika melihat bendera Merah Putih berkibar,” ujarnya.

Hari itu, tim gabungan sedang disibukan dengan karhutla yang terjadi di empat lokasi sekaligus, yaitu di Desa Kubu Kecamatan Kumai, Desa Aminjaya Kecamatan Pangkalan Banteng, dan  Bundaran Obor, Madurejo, Kecamatan Arut Selatan.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menyampaikan, dua lokasi karhutla di Aminjaya dan di Bundaran Obor kawasan Sport Center sudah dipadamkan.

Namun untuk karhutla di Desa Kubu masih dalam penanganan intensif satgas gabungan untuk penanganan lanjutan.

Disebutkannya, untuk penanganan di Desa Kubu ada 30 orang tim gabungan melakukan penanganan. Angin yang kencang membuat api semakin cepat meluas, sehingga menjadi kendala dalam proses penanganan.

“Semoga tidak sampai berlarut-larut di Kubu, untuk sumber air cukup banyak, kendala hanya hembusan angin yang bertiup kencang,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait