Upaya Pemkab Kotim Atasi Masalah ODGJ Terlantar

Rencanakan Kerja Sama dengan Yayasan Panti Rehabilitasi Kejiwaan

DINSOS ODGJ KOTIM
SURVEI:  Jajaran Pemkab Kotim saat mengunjungi Yayasan Panengan Asie Palangka Raya (PAPR) Pengelola Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan Join Adulam Ministry (JAM) di Palangka Raya, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Permasalahan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang terlantar atau sengaja berkeliaran menelantarkan diri, menjadi persoalan serius Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Penanganan kasus ODGJ yang berkeliaran di sekitar Kota Sampit tahun ini cukup meresahkan masyarakat yang kebetulan melihatnya. Mulai dari kasus ODGJ mengamuk, tidur di sembarang tempat, hingga bugil di tempat umum.

Penanganan sudah dilakukan Dinas Sosial Kotim bekerja sama dengan Satpol PP Kotim. Namun, dalam beberapa kasus, ada ODGJ yang kembali berulah setelah diamankan dan mendapatkan perawatan kejiwaan di RSUD dr Murjani Sampit. Setelah dipulangkan ke rumah keluarganya, ternyata kembali berkeliaran di jalan.

Salah satunya ODGJ bernama M Saidi (32), warga Jalan Pelangsian 1 RT 15 RW 6 yang sudah empat kali ditangani Dinsos Kotim. Berdasarkan riwayat hidupnya, Saidi pernah dirawat di Ruang Teratai RSUD dr Murjani Sampit pada 2017. Dinsos dan Satpol PP Kotim juga sudah berkali-kali mengamankan Saidi agar tidak berkeliaran di jalan dan meresahkan masyarakat.

Baca Juga :  Curi Laptop Sekolah, Adan Diciduk Polisi

”Dia ini pernah jadi pasien pertama di Ruang Teratai tahun 2017. Sudah bebeberapa kali keluar masuk dirawat di rumah sakit, terus kumat lagi,” kata Kepala Dinsos Kotim Wiyono melalui Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas Dinsos Kotim Sumidi.

Pada Selasa (13/6) lalu, Dinsos Kotim telah mengantarkan Saidi ke rumahnya. Dinsos mengingatkan pihak keluarga memperhatikan obatnya agar diminum rutin dan melaporkan apabila obatnya habis.

”Sudah kami pesankan ke anggota keluarganya, jangan sampai dibiarkan keluyuran, obatnya diminum rutin. Tetapi, tetap saja Saidi kembali keluyuran ke jalan dengan keadaan telanjang tanpa mengenakan pakaian. Memang kami melihat pihak keluarga dan lingkungan sekitarnya juga tidak perduli, sehingga Saidi berbuat semaunya tanpa ada yang mengawasi,” ujarnya.

Menyikapi permasalahan yang terus berulang, Pemkab Kotim mengambil langkah untuk melakukan survei ke Yayasan Panengan Asie Palangka Raya (PAPR) Pengelola Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan Join Adulam Ministry (JAM).



Pos terkait