SAMPIT – Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana akan membuat pabrik gudang pembuatan pakan skala besar. Rencana itu disampaikan usai menindaklanjuti masukan dari para pembudidaya ikan yang masih kesulitan memperoleh bahan baku pembuatan pakan.
Kepala Dinas Perikanan Ahmad Sarwo Oboi mengatakan, sebelumnya Bupati Kotim Halikinnor diundang menghadiri panen ikan patin sebanyak 10 ton di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Alam Salju Sejahtera Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (10/2) lalu.
Dari pertemuan tersebut, Bupati Kotim menerima masukan dari pembudidaya ikan bahwa meskipun sudah memproduksi pakan ikan sendiri, namun pembudidaya ikan di Alam Salju Sejahtera mengaku masih kesulitan memperoleh bahan baku pembuatan pakan.
”Setelah mendengar masukan dari pembudidaya ikan, Pak Bupati menginstruksikan saya agar Dinas Perikanan bisa membuat pakan sendiri dalam skala besar yang nantinya bisa membantu memenuhi ketersediaan pakan bagi pokdakan di Kotim,” kata Ahmad Sarwo Oboi, Selasa (1/3).
Oboi mengatakan, Dinas Perikanan sebenarnya sejak tahun 2019 sudah memproduksi pembuatan pakan skala kecil dengan luasan area 3 meter x 8 meter di belakang Kantor Dinas Perikanan Kotim. Terdapat enam orang pegawai yang termasuk dalam tim pembuatan pakan.
Apabila dikerjakan secara maksimal, dalam sehari Dinas Perikanan Kotim dapat menghasilkan 3-5 kuintal atau 500 kg pakan yang dikemas dengan merk Jelawat Terbang.
”Dinas Perikanan sudah produksi pakan sendiri, ya semacam home industry. Tetapi, ini hanya skala kecil. Mesin yang dipakai mesin produk dalam negeri dan untuk membuat pakan skala besar, kami masih keterbatasan fasilitas,” ungkap Oboi.
Meskipun pembuatan pakan simpel dan kualitas yang dibuat Dinas Perikanan sudah memenuhi standar, pihaknya tidak memperjualbelikan produknya. ”Selama ini pakan yang diproduksi tidak untuk komersil. Dinas Perikanan berikan saja secara cuma-cuma untuk para petani pembudidaya ikan yang mau,” katanya.
Di sisi lain, dalam hal pembuatan pakan pihaknya mengakui masih kesulitan mencari bahan baku terutama tepung ikan. Selain itu, ada pula bahan pendukung lain seperti pakan gandum atau biasa disebut Dadak, bungkil kelapa, limbah rajungan, ikan kering, dan bahan-bahan pembuatan pakan lainnya.