Volume Sampah Kotim Terlalu Tinggi, Depo Sampah Tak Mencukupi Kapasitas

Warga Sampit diimbau untuk membuang sampah di depo-depo sampah yang disediakan oleh pemerintah
DEPO SAMPAH: Warga Sampit diimbau untuk membuang sampah di depo-depo sampah yang disediakan oleh pemerintah. (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah mendirikan beberapa depo untuk mengatasi permasalahan sampah. Namun, fasilitas itu ternyata belum mencukupi karena tingginya volume sampah yang dihasilkan masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer mengatakan, di Sampit telah berdiri delapan depo sampah yang terdiri dari empat depo besar dan empat kecil. Jumlah tersebut belum ideal, karena sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya mencapai seratus ton.

Bacaan Lainnya

”Untuk idealnya dari kapasitas seratus ton per hari memang masih belum mencukupi,” kata Machmoer.

Pertumbuhan penduduk di wilayah ini, ditambah terus bertambahnya tempat hunian, lanjutnya, tidak terlepas dari banyaknya sampah yang dihasilkan. Seiring pertumbuhan penduduk yang meningkat, tentu akan berpengaruh pada penggunaan dan kebutuhan konsumsi masyarakat yang terus melonjak. Sampah yang dihasilkan berupa sampah rumah tangga, industri, bahkan perkantoran.

Baca Juga :  Truk Pengangkut Rusak, Sampah di Parenggean Menumpuk  

Selain jumlah depo sampah yang belum mencukupi, hal lain yang membuat permasalahan sampah tak kunjung usai adalah keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, DLH berharap ke depannya ada anggaran agar bisa menambah armada untuk sedikit mengatasi permasalahan sampah.

”Armada kita terbatas. Ke depan, kalau memang ada anggaran, kami akan membeli loader untuk memuat, supaya nanti Kecamatan Baamang dan Ketapang nanti dipersiapkan, di tambahan armada itu,” ujarnya.

Bukan hanya material sampahnya yang menjadi masalah, akan tetapi pembuangan, pengelolaan, dan pengolahan sampah terkadang menjadi masalah serius yang perlu ditangani. Untuk itu, ada beberapa program yang ingin dilakukan terkait hal ini.

”Program kami adalah dengan adanya outsourcing, kami kontraktualkan. Jadi, kami kontraktualkan dari pengangkutannya sampai nanti pemuatannya dan nanti sampahnya akan kami olah. Insya Allah nanti tanggal 17 Agustus peletakan batu pertama kita untuk pabrik pengolahan dan pembuatan sampah di TPA Km 14,” tandasnya. (yn/ign)



Pos terkait