Wabup Kotim Minta Pedagang Kuliner Ramadan Tak Pakai Bahan Tambahan Berbahaya

pasar ramadan
PASAR RAMADAN: Wakil Bupati Kotim Irawati mendampingi Bupati Kotim Halikinnor pada pembukaan Pasar Ramadan, pekan lalu. (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati mengingatkan para pedagang makanan, minuman, dan aneka jajanan, baik di Pasar Ramadan di Taman Kota Sampit maupun pedagang takjil lainnya, agar menjaga higienitas makanan dan minuman yang dijual.

”Saya mengimbau pedagang jangan menggunakan bahan tambahan berbahaya,” kata Irawati, Kamis (30/3).

Bacaan Lainnya

Selama Ramadan, tingkat konsumsi makanan dan minuman masyarakat cenderung meningkat. Terlebih dalam bulan Ramadan beragam menu takjil dan hidangan untuk berbuka puasa dijajakan pedagang.

Tak hanya di Pasar Ramadan, banyak pedagang takjil dadakan yang memanfaatkan momen Ramadan untuk berjualan, seperti di pinggir jalan, perumahan, hingga pasar tradisional, berjejer penjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

Oleh karena itu, para pedagang diingatkan tidak hanya mementingkan keuntungan semata. Namun juga kehigienisan makanan atau minuman yang dijual harus diperhatikan.

Baca Juga :  Hantam Truk Fuso, Lansia Ini Langsung Tewas

”Agar pedagang memperhatikan kualitas dan kelayakan makanan dan minuman yang dijual untuk dikonsumsi. Pedagang jangan sampai menjual takjil yang membahayakan kesehatan masyarakat. Jangan hanya ingin mencari keuntungan, tapi higienitas dari makanan dan minuman yang dijual juga harus diperhatikan,” tegas Irawati.

Irawati berharap para pedagang takjil  tidak menggunakan bahan tambahan berbahaya seperti pengawet, pemanis, dan zat pewarna buatan. Sebab, menurutnya, adanya bahan tambahan  tersebut dapat membahayakan para pembeli, karena bisa menimbulkan penyakit. Mulai dari masalah pencernaan dan penyakit lainnya akibat pemakaian zat berbahaya tersebut.

”Beli produk makanan tidak harus warna yang menarik, karena justru yang berwarna menarik itu mengandung sesuatu yang dilarang,” ujarnya.

”Konsumen harus mendapatkan produk makanan yang layak konsumsi. Apalagi kalau sudah basi, jangan dijual karena itu akan mendatangkan penyakit,” tambahnya lagi.

Dia juga meminta para pedagang menjaga kebersihan di lingkungan tempat berjualan. Jangan sampai ada kemasan atau plastik yang berserakan, apalagi lokasi pasar Ramadan berada di area Taman Kota Sampit, sehingga diharapkan tidak mengotori kawasan tersebut. Sebab, sampah yang berserakan menjadi pemandangan kurang indah dipandang serta hanya akan merusak keindahan kota. (yn/ign)



Pos terkait