PANGKALAN BUN, RadarSampit.com- Desa Kumpai Batu Bawah (KBB), Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dikenal sebagai salah satu desa pemasok sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalan Bun.
Banjir yang semakin meluas, membuat petani hortikultura di desa setempat merugi hingga puluhan juta rupiah, akibat tanaman sayur mereka terendam banjir.
Salah seorang warga dan petani di Desa Kumpai Batu Bawah, Iwan Malo mengungkapkan saat ini nyaris seluruh area pertanian warga sudah terendam banjir dan tidak dapat diselamatkan, mereka terancam gagal panen.
“Hanya sebagian kecil yang bisa diselamatkan, petani memindahkan tanaman sayur mayur mereka ke tepi jalan dan dipindah dalam polibag,” ujarnya, Sabtu (17/9).
Ia memprediksi luasan area tanaman sayur mayur warga yang rusak akibat terendam banjir mencapai puluhan hektare.
Disebutkannya bahwa tanaman petani yang rusak di antaranya sawi, kacang panjang, bawang prei, cabai, kacang tanah, kangkung, dan jenis tanaman lainnya.
“Desa kami merupakan desa pemasok sayuran di Kobar termasuk sayur andalan masyarakat setempat yakni sawi, dan semuanya sudah terendam sejak sepekan terakhir,” ungkapnya.
Diungkapkannya selain tanaman warga, banjir juga merendam akses jalan poros desa setempat serta merendam rumah warga.
Kepala Desa Kumpai Batu Bawah, Bambang Silihwarno membenarkan bahwa hampir seluruh tanaman holtikultura warga rusak oleh banjir, namun ia secara pasti belum dapat memperhitungkan kerugian dan luasan area yang terendam.
“Kita belum bisa hitung, karena kita belum inventarisasi berapa luasan dan kerugian, tetapi kalau diprediksi puluhan juta nilainya,” pungkasnya. (tyo/sla)