WADUH,,,Banyak Karyawan Belum Mengambil Bantuan Subsidi Upah

Biaya Transport Tak Sebanding dengan Jumlah Bantuan

1 boks
BANSOS: Warga sedang mengambil bantuan subsidi upah PT Pos Indonesia Cabang Sampit baru baru ini. HENY PUSNITA/RADAR SAMPIT

Bantuan subsidi upah (BSU) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia Cabang Sampit baru mencapai 63 persen. Penyaluran pun diperpanjang enam hari.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya

Kantor Pos Sampit telah menyalurkan BSU sejak 3 November sampai 14 November. Berdasarkan informasi dari pusat, penyaluran diperpanjang sampai dengan 20 November 2022.

Kepala Kantor Pos Sampit Mahyudha Fatchul Yaqien mengatakan, sampai dengan hari ke-12, Kantor Pos Sampit sudah menyalurkan sebanyak 20.199 dari total 30.997 pekerja Kotim yang terdaftar sebagai penerima BSU.

“Capaian realisasi sampai dengan 14 November ini sudah 63 persen. Selama seminggu terakhir kami menyalurkan BSU secara langsung ke beberapa perusahaan. Hari ini kunjungan terakhir yang pegawai kami kunjungi ke PT Katingan Indah Utama,” katanya.

Meski waktu penyaluran BSU diperpanjang selama enam hari, para penerima BSU yang sebagian besar merupakan karyawan di perkebunan kelapa sawit tidak semua dapat mengambil BSU ke Kantor Pos ataupun ke tujuh kantor cabang pembantu (KCP) yang tersebar di Pundu, Samuda,Cempaka Mulia, Parenggean, Kotabesi, Sebabi dan Kuala Kuayan. Hal itu dikarenakan para pekerja tidak semua memperoleh izin dari perusahaan untuk meninggalkan pekerjaan.

Baca Juga :  Perjuangan Warga Tumbang Ramei Menyelamatkan Hutan

“Realisasi penyaluran BSU di hari-hari terakhir seperti ini kemungkinan agak terlambat. Karena, banyak yang enggak bisa datang ke kantor pos terdekat. Karyawan perusahaan beranggapan, biaya perjalanan untuk transportasi lebih dari uang bantuan yang diterima,” katanya.

Yudha mengakui ada banyak perusahaan yang meminta agar Kantor Pos Sampit menyalurkan BSU langsung ke lokasi perusahaan. Namun, prioritas kantor pos fokus mengunjungi perusahaan yang karyawanannya tercatat paling banyak terdaftar sebagai penerima BSU.

“Kami tidak bisa mengunjungi semua perusahaan karena terkendala sumber daya manusia (SDM). Hampir semua pegawai turun menyalurkan langsung ke lokasi perusahaan. Ada yang layanan sampai dua hari, menginap disana. Ada yang dikebut layanan sampai larut malam,” katanya.



Pos terkait