PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo meminta jajaran aparatur pemerintahan, baik di provinsi maupun kabupaten/kota, tak mempersulit perizinan jenis apa pun. Perizinan yang berbelit hanya akan menghambat investasi dan berdampak pada pembangunan di Bumi Tambun Bungai.
”Saya meminta perangkat daerah terkait di bidang perizinan agar menghindari proses perizinan yang berbelit dan seluruh pemangku kepentingan agar meningkatkan inovasi untuk mendukung perkembangan dan pembangunan di Kalteng. Saya minta bupati/wali kota mendorong peningkatan investasi di daerah masing-masing untuk perluasan lapangan kerja, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan kemiskinan,” ujar Edy Pratowo, Kamis (13/4).
Edy mengatakan, ekonomi Kalteng tahun 2022 tumbuh sebesar 6,45 persen, yang didorong perbaikan harga komoditas batu bara dan peningkatan aktivitas ekonomi regional, nasional dan global. ”Sejalan meningkatnya mobilitas setelah berhasilnya penanganan dan pengendalian Covid-19,” ucapnya.
Selain itu, Edy melanjutkan, capaian makro pembangunan Kalteng lainnya adalah tingkat kemiskinan Kalteng sebesar 5,28 persen, lebih rendah dari capaian nasional sebesar 9,57 persen; Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,63; gini ratio sebesar 0,319, lebih rendah dibandingkan capaian nasional 0,381; dan tingkat pengangguran terbuka 4,26 persen, lebih rendah daripada capaian nasional yang sebesar 5,86 persen.
”Meski banyak capaian pembangunan di Kalteng, namun prevalensi stunting di Kalteng masih berada pada angka 26,9 persen, di atas angka stunting nasional 26,1 persen. Hal ini harus menjadi perhatian kita semua,” tegasnya.
Edy berharap melalui Musrenbang RKPD, program yang diusulkan tahun 2024 dapat menjadi program prioritas dan strategis pembangunan Kalteng, yang dapat diintegrasikan untuk mencapai keterpaduan antarwilayah, antarsektor, dan antarpelaku pembangunan. (ewa/ign)