Warga dan Kelurahan di Kobar Tambal Sulam Jembatan Hancur

perbaiki jembatan
KERJA BAKTI: Warga bergotong royong memperbaiki jembatan di perbatasan RT 03 dan 06, Kelurahan Raja Seberang, Selasa (23/5). (KOKO SULISTYO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Warga dan Pemerintah Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), berswadaya menambal sulam jembatan ulin yang hancur di lingkungannya. Jembatan yang berusia lebih dua dasawarsa itu menjadi salah satu akses vital masyarakat beraktivitas dan satu-satunya jalur menuju sekolah dan tempat ibadah.

Sejak lima tahun terakhir, jembatan berkonstruksi kayu tersebut kondisinya semakin memprihatinkan dan berbahaya bagi masyarakat setempat. Sembari menunggu anggaran untuk mempermanenkan jembatan, pemerintah kelurahan mengajak masyarakat memperbaiki jembatan dan satu akses jalan timbunan di RT 04.

Bacaan Lainnya

Lurah Raja Seberang Yaumil Bahsin mengatakan, perbaikan dilakukan secara bertahap, yaitu di simpang empat yang merupakan perempatan yang rawan kecelakaan.

”Karena posisi timbunan dan cor tidak sepadan dengan jembatan, jadi banyak yang sudah jatuh, jadi warga bahu membahu membeli tanah untuk menimbun,” ujarnya.

Baca Juga :  BUMN PT Agrinas Palma Nusantara akan Terima Ratusan Ribu Hektare Kebun Sawit Hasil Sitaan Satgas PKH

Selesai di titik tersebut, penanganan bergeser ke jembatan Ulin di perbatasan RT 03 dan RT 06, tetapi perbaikan sifatnya darurat, agar masyarakat lebih nyaman dan aman saat melintas.

Menurutnya, saat ini di beberapa titik banyak jembatan yang tulangnya (gelagar) sudah mulai patah dan lapuk, sehingga perlu diganti baru.

”Karena keterbatasan anggaran kita perbaiki semampunya dari kelurahan, sembari menunggu anggaran APBD untuk perbaikan permanen dengan cor beton dilaksanakan,” bebernya.

Rencananya, kegiatan gotong royong akan kembali dilaksanakan, dengan menyasar jembatan utama di perbatasan RT 02 dan 03 yang kondisinya juga memprihatinkan.

Saat ini pemerintah kelurahan setempat sedang berupaya mengumpulkan material Ulin baik sumbangan warga maupun pihak ke tiga.

”Kita lakukan semampunya, kalau dibiarkan justru akan berbahaya jadi kita perbaiki sedikit demi sedikit, meskipun sifatnya sementara,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait