Warga Pangkalan Bun Tertipu Puluhan Juta Rupiah

Uang Tabungan Lenyap Dalam Sekejap

Penipuan
Ilustrasi penipuan (jawa pos)

PANGKALAN BUN – Salah seorang warga Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Ia terjerat penipu bermodus hadiah undian online yang mengatasnamakan salah satu Bank BUMN, Senin (14/2).

Korban berinisial ADM yang merupakan warga Jalan Utama Pasir Panjang, RT 001, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan ini mengaku bahwa sebelumnya mendapat telepon dari seseorang yang mengaku merupakan karyawan Bank dari kantor di kawasan Bundaran Pancasila. Saat itu dia dikabarkan bisa melakukan penukaran poin langsung dengan hadiah dan bisa diambil di kantor unit yang dimaksud.

“Penukaran poin dengan hadiah langsung ambil di kantor unit Bundaran Pancasila dengan menggunakan undangan yang diunduh melalui link yang dikirim melalui WA oleh penelpon tersebut,” bebernya, Rabu (16/2).

Menurutnya saat itu, ia seperti kehilangan kesadaran dan menurut saja dengan apa yang diperintahkan oleh penelpon tersebut. Dan menurut saja untuk membuka link yang dikirimkan itu.

Kemudian korban disuruh memasukan kode OTP yang dikirim melalui SMS atas nama bank tersebut. Dan tiba-tiba ia memasukkan begitu saja kode OTP tersebut dan ia langsung membuka aplikasi online banking miliknya, namun saat itu tidak bisa masuk karena ia masih log in, anehnya padahal saat itu ia baru akan log in masuk aplikasi tersebut.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Gelar TOT K3, Berikan Perlindungan Bagi Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit

“Lalu saya panik, kemudian saya tutup telepon dari orang tersebut, namun kemudian ada notifikasi yang masuk dari bank kalau ada dana keluar sejumlah Rp38.890.000,” ungkapnya.

Mengetahui hal itu, ia segera ke kantor unit bank di Bundaran Pancasila namun oleh petugas bank diinformasikan jika uang tersebut masuk ke rekening virtual dan tidak bisa dilacak, tapi selanjutnya petugas bank akan melaporkan kasus tersebut ke kantor Cabang.

Atas musibah yang menimpanya, korban mengaku syok karena menyadari uangnya telah berpindah setelah memasukan kode OTP tersebut. Ia berharap pihak bank dapat melacak transaksi uangnya tersebut. Karena ia merupakan nasabah bank itu dan uang miliknya yang terambil oleh pemilik rekening virtual yang otomatis juga nasabah bank tersebut.



Pos terkait