PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Warga Desa Sungai Melawen, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meminta pembangunan jembatan box culvert antara RT 6 dan RT 7 segera disempurnakan.
Salah seorang tokoh pemuda desa setempat, Syamsudin Danuri mengatakan, memang berdasarkan masa kontrak kerja pembangunan jembatan tersebut akan selesai bulan Desember 2022. Tapi alangkah baiknya jika saat ini segera dirapikan agar tidak membahayakan masyarakat utamanya anak-anak.
“Proses pengerjaan jembatan telah selesai, tetapi untuk akses jalannya masih belum dikembalikan seperti semula, sehingga belum bisa dilalui,” katanya, Minggu (16/10)
Syamsudin juga menegaskan bahwa keinginan itu bukan berarti masyarakat menyalahkan kontraktor, tetapi menjadi sebuah harapan warga sekitar lokasi proyek agar jembatan dirapikan kembali sehingga tidak membahayakan ketika ada warga yang berada di area lokasi tersebut.
“Dulu saat membangun jembatan, air sungai dialihkan di sampingnya menggunakan ekscavator, setelah jembatan selesai bekas galian belum dikembalikan, mungkin agar jembatan tidak dilalui sebelum benar-benar kering dan kuat,” jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan mayoritas warga, mereka berharap agar segera dirapikan, persoalan larangan dilintasi kendaraan berat bisa dibuatkan tanda larangan.
“Yang penting rapi dulu dan aman bagi warga, untuk yang lain-lain misalnya memang belum boleh dilintasi bisa dibuat palang kayu, yang penting kendaraan roda dua bisa,” tutur warga lainnya menimpali.
Seperti diketahui proyek jembatan itu menelan anggaran sekitar Rp 859 juta lebih. Untuk pembangunan jembatan warga sangat berterimakasih karena itu menjadi akses vital masyarakat, tetapi harapan besar agar saat ini segera dirapikan.
Kepala Desa Sungai Melawen, Muhammad Andik saat dikonfirmasi juga membenarkan bahwa warga berharap jembatan itu segera disempurnakan.
“Harapan kita segera ditimbun, masalah jembatannya kalau memang belum boleh dilalui, bisa kita buat plang larangan bagi kendaraan roda empat, tetapi kalau pejalan kaki atau roda dua, saya rasa bisa saja. Intinya warga berharap segera dirapikan agar tidak bahaya,” pintanya. (tyo/sla)