Waspada! MUI Beberkan 11 Kriteria Ajaran Sesat, Cek Semuanya di Sini 

ajaran sesat
BIMTEK: Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol membuka bimtek penanggulangan ajaran aliran sesat yang diikuti MUI di tingkat kecamatan se-Kotim di Aula Kemenag, Jalan Kapten Mulyono, Sabtu (12/10). HENY/RADAR SAMPIT 

Radarsampit.com – Ajaran sesat perlu diwaspadai para ulama di tingkat kecamatan hingga desa. Sebab, mereka tak akan berhenti cari jemaah baru.

Penyebaran ajaran aliran sesat menjadi masalah serius yang harus dicegah agar tidak menimbulkan pertentangan di kalangan masyarakat. Bentuk pencegahan itu dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan memberikan bimbingan teknis kepada 60 peserta dari majelis fatwa MUI di 17 kecamatan se-Kotim serta organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Bacaan Lainnya

“Ini pertemuan penting yang dapat mengasah wawasan. Apabila ada masukan atau dugaan terjadinya penyimpangan ajaran sesat di tingkat kecamatan hingga kabupaten dibahas dalam pertemuan ini,” kata Sanggul Lumban Gaol, Pj Sekda Kotim saat membuka Bimtek Penanggulangan Ajaran Aliran Sesat dalam Islam di Aula Kemenag Kotim, Sabtu (12/10).

Ajaran aliran sesat perlu diwaspadai semua pihak terutama para ulama di tingkat kecamatan hingga desa untuk memantau dan melaporkan apabila ada indikasi kelompok majelis yang mengajarkan ajaran sesat dalam Islam.

Baca Juga :  Setelah MUI dan DAD, Gelombang Penolakan Oktoberfest di Palangka Raya Menguat

“Ini perlu mendapat perhatian dan pengawasan bersama. Karena itu, pertemuan seperti ini sangat disarankan minimal diadakan setahun dua kali,” katanya.

Kelompok ajaran sesat itu tak akan berhenti menyebarkan dan terus mencari jemaah baru yang bisa dipengaruhi.

“Sarang ajaran sesat ini yang perlu kita waspadai di pinggiran kota hingga pelosok desa, termasuk di kota juga perlu diawasi. Jangan sampai penyebaran ajaran sesat itu semakin meluas menambah banyak pengikut yang dapat merusak akidah umat Islam,” tegas Sanggul.

Potensi ajaran aliran sesat itu terjadi karena dorongan kehendak kelompok manusia yang sudah menganggap apa yang ia ketahui menjadi kebenaran, tetapi menyimpang dan tak sesuai tuntunan Alquran dan Hadis.

“Potensi aliran sesat itu pasti ada, karena ada manusia yang merasa benar dengan ilmu yang dimilikinya akan menyebarkan dan mencari pengikut baru. Ilmu yang diajak menjadi pembenaran dan lepas dari pedoman Alquran dan Hadis. Manusia-manusia seperti ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan pertentangan di kalangan umat Islam,” katanya.



Pos terkait