SAMPIT, Radarsampit.com – Para pedagang di Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dibuat resah dengan aksi penipuan berkedok menagih uang kembalian.
Kejadian bermula pukul 18.04 WIB, Selasa (1/11) di warung Bakso Sarjono Jalan Sukabumi. Seorang pria bertubuh padat berisi tertangkap kamera CCTV turun dari motor Vixion yang ditungganginya.
Sambil tetap mengenakan helm dan masker, pria itu mendekati pintu warung bakso yang sudah tutup. Messi (12) anak pemilik warung kemudian membuka dan menanyakan maksud kedatangan pria itu.
Pria yang saat itu mengenakan kaos lengan pendek dan celana jeans selutut mulai merangkai cerita. Bahwa, Kamis pekan lalu pernah makan bakso dengan membayar uang Rp 100.000 dan mengaku belum menerima uang kembalian.
Dengan rasa tidak percaya bercampur cemas, Messi kemudian masuk membongkar uang celengan dan mengambil uang Rp 100 ribu lalu menukarkannya ke warung yang berada di seberang dengan warungnya.
“Uang Rp 20 ribu saya ambil. Uang Rp 80 ribu terpaksa saya berikan. Karena, enggak ada ibu sama ayah di warung,” kata Messi.
PENIPU : Terduga pelaku penipuan terekam kamera pengawas CCTV ketika melancarkan aksinya. TANGKAPAN LAYAR
Lestari, ibunya Messi menceritakan kejadian itu kepada rekanan sesama pedagang yang ternyata juga pernah mengalami hal serupa.
Kepada Radar Sampit, Lestari menceritakan beberapa pedagang yang pernah jadi korban yaitu pedagang nasi kuning di Jalan Sukabumi, pedagang nasi gondrong di Jalan Raden Ajeng Kartini, pedagang Mie Ayam Tresno Jalan Jaya Wijaya, pedagang Bakso Rizky Jalan Tidar, pedagang Bakso Satria Jalan Muchran Ali, Pedagang Lalapan Bebek perempatan Jalan Sukabumi.
“Sudah banyak yang jadi korbannya selain saya. Ini yang saya tahu, mungkin ada lebih banyak lagi pedagang yang tertipu dengan orang itu,” kata Lestari.
Menurutnya, ciri-ciri pelaku sama seperti yang dikenali para korban sebelum dirinya.
“Wajahnya enggak jelas, tertutup masker, plat motornya juga enggak jelas. Dari cerita sesama pedagang ciri-ciri kurang lebih sama seperti itu, pelaku laki-laki,” ceritanya.