”Air yang diganti hanya sepertiga dari jumlah air kolam. Kualitas air yang jelek adalah air yang berada di bawah, maka buanglah sepertiga air bagian bawah dan ganti dengan yang baru. Dengan begitu maka ikan tidak akan stres dan dapat hidup dengan sehat. Jika perlu gunakan probiotik secara rutin untuk mengontrol amoniak di dalam kolam. Probiotik dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat (pathogen), dan bisa menjaga kualitas air kolam sehingga menjadi tidak keruh ataupun berbusa,” paparnya.
Tindakan kedua lanjutnya, dengan cara mengurangi padat tebar ikan. Semakin banyak ikan, oksigen yang dibutuhkan ikan di kolam semakin banyak, kotoran yang dihasilkan juga semakin banyak. Jika luas tempat tinggal mereka sempit, dapat dipastikan ikan mudah sekali stres. Oleh karena itu tindakan untuk mengurangi padat tebar ikan dapat menjadi solusi agar ikan tetap terjaga kesehatannya.
Setia Rahman menambahkan, tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengurangi jumlah pemberian pakan. ”Penurunan suhu atau suhu yang terlalu tinggi diatas normal bisa menyebabkan turunnya nafsu makan ikan. Pakan yang tidak termakan akan mengendap dan menjadi faktor memburuknya kualitas air. Pemberian pakan hendaknya dikurangi sehingga tidak banyak pakan yang tersisa di dalam kolam,” pungkasnya. (gus)